News
15 Ribu Murid dan 7 Ribu Guru Dikabarkan Positif Covid-19 saat PTM, Nadiem Makarim Buka Suara
Nadiem Makarim, buka suara terkait kabar adanya 15 ribu murid dan 7 ribu guru positif Covid-19 setelah melakukan pertemuan tatap muka (PTM).
TRIBUNBANTEN.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, buka suara terkait kabar adanya15 ribu murid dan 7 ribu guru positif Covid-19 setelah melakukan pertemuan tatap muka (PTM).
Nadiem Makarim pun memberikan klarifikasi perihal data yang beredar itu.
Melansir Tribunnews, Nadiem menyebut data tersebut merupakan laporan mentah yang masih banyak sekali kekeliruan ataupun kesalahannya.
Hal tersebut disampaikan Nadiem dalam konferensi pers antara Menko dan Menteri terkait hasil rapat terbatas mengenai PPKM, Senin (27/9/2021).
"Saya akan mengklarifikasi terkait beberapa isu, atau miskonsepsi tentang 15 ribu murid dan 7 ribu guru posistif Covid-19 itu berdasarkan laporan data mentah yang ternyata banyak sekali erornya," terang Nadiem.
Hal tersebut terlihat dari data yang bersumber dari sekolahan, ternyata masih banyak sekolahan melaporkan jumlah kasus positifnya melampaui jumlah muridnya.
Baca juga: Sudah Lakukan Skrining Covid-19 Acak, Pemkot Tangerang Tambah Jumlah SMP yang Menggelar PTM
"Contoh banyak sekali sekolahan yang melaporkan jumlah kasus positifnya melampaui jumlah murid yang ada di sekolah-sekolahnya," tambah Nadiem.
Karena itu, mengingat banyaknya data yang kurang valid, maka Nadiem meminta masyarakat untuk tetap fokus pada data perhitungan Kementerian Kesehatan.
Ke depan, kata Nadiem, Kemendikbudristek akan melakukan kolaborasi dengan Kemenkes.
Kolaborasi tersebut di antaranya adalah untuk memastikan sekolah-sekolah mendukung adanya fasilitas random testing sampling.
Baca juga: Terapkan Prokes Ketat, Satgas Sebut PTM di Tangerang Nihil Penularan Covid-19
"Jadi sekali lagi kita harus fokus pada data yang ada, terutama data dari Kemenkes yang telah mendapatkan berbagai tes dan telah melakukan sampling."
"Ke depannya kami akan melakukan kolaborasi dengan Kemenkes, yakni di antaranya adalah untuk memastikan bahwa sekolah-sekolah mendukung adanya fasilitas random testing sampling dan kita secara spesifik akan menutup sekolahan apabila sudah melampaui 5 persen (yang terinfeksi Covid-19)" bebernya.
Sehingga, nanti data yang didapat akan terukur secara klinis dan statistik, juga jauh lebih valid.
Kolaborasi yang selanjutnya, yakni mengimplementasikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di setiap sekolah.
"Kedua adalah mengintegrasikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan mengimplementasikannya ke sekolah-sekolah kita, jadi ini merupakan dua inisiatif besar kita," kata Nadiem.

Rencana kolaborasi ini dilakukan Nadiem demi dunia pendidikan dapat aktif kembali secara tatap muka.
Mengingat, akan terjadi dampak yang permanen jika anak-anak sekolah masih akan terus belajar secara daring.
Khususnya bagi pendidikan anak Sekolah Dasar (SD) dan usia dini (PAUD)
"Data dari berbagai sumber menunjukkan betapa menyeramkannya learning los yang bisa terjadi di luar kondisi psikologis, apalagi di tingkat SD dan PAUD dimana mereka paling membutuhkan PTM, dan dampak ini akan permanen," jelas Nadiem.
Baca juga: Rindu Suasana Kampus Sebelum Pandemi, Ketua Yayasan Unsera: Masih Mempersiapkan Untuk PTM
Oleh karenanya, Nadiem lebih merasa khawatir jika anak-anak pada jenjang pendidikan tersebut masih melakukan pendidikan secara daring.
Apalagi data menunjukkan saat ini baru ada 40 persen sekolahan yang melakukan PTM.
Pihaknya lebih mengkhawatirkan hal itu daripada khawatir terjadi kenaikan tren positivity rate saat PTM sekolah.
"Kita tidak begitu merasa khawatir saat terjadi kenaikan selama dimulainya PTM sekolah, tapi saya akan lebih khawatir jika hanya 40 persen dari sekolah kita yang sudah memulai PTM. Sementara 60 persen lainnya belum memulai PTM," tegas Nadiem.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Klarifikasi soal Ribuan Murid dan Guru Positif Covid, Nadiem Makarim: Itu Data Mentah Banyak Erornya, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/09/28/klarifikasi-soal-ribuan-murid-dan-guru-positif-covid-nadiem-makarim-itu-data-mentah-banyak-erornya