Modal Rp 1 Juta, Dalang Pabrik Liquid Vape Mengandung Tembakau Gorila Untung Rp 400 Juta per Bulan
RK (25) warga Desa Mulyosari, Kecamatan Pasirsakti, Kabupaten Lampung timur diamankan karena terbukti memproduksi tembakau gorila dalam bentuk liquid
Penulis: desi purnamasari | Editor: Yudhi Maulana A
Tidak hanya itu, pihaknya pun memberikan kaos dengan bertuliskan brand mereka guna pelanggan setianya dan merekan pun setiap bulannya melakukan undian kepada setiap pembeli yang berhadiah tembakau gorila.
"Membuat video klip dan tampilannya pun menarik karena memiliki gambar tersediri yang memang menarik untuk kalangan anak muda," katanya.
Sehingga dalam sebulan mereka dapat mengirim nomor resi sekitar 160 biji yang akan siapa dikiri. Keseluruh Indonesia melalui penjualan online.
Maka pendapatannya pun bukan main-main, perbulan mecapai Rp 400 juta.
"Penyeledikan kami itu penjualan mereka sekitar 4 kilogram lalu liquid setengah liter itu dalam sebulan dan hasil keuntungannya dapat dibilang sekitar 100 persen atau sekitar Rp 200 juta bersih," katanya.
Untuk harga jualnya Tembakau sinteis dijual oleh para tersangka dengan kisaran harga Rp 450.000, liquid vape yang berisikan narkotika dijual dengan kisaran harga Rp 400.000 5 ML dan Rp 1.100.000 per 15 ml.
Sedangkan bibit yang mengandung narkotika dijual dengan kisaran harga Rp 10 juta per 5 gram sedangkan untuk 300 gram dijual seharga Rp 320.000.
Ia pun mengataka satreskrim narkoba polres serang masih akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut karena masih banyak pesanan masuk melalui aku instagram miliknya untuk berjualan.
Selain itu, kata dia, diharapkan masyatakat selalu berhati-hati karena tembakau sitetis atau gorila yang diubah ke dalam bentuk liquid rokok elektrik (vape), sebab akan sulit dibedakan mana yang asli dan tidak.