11 Juta Pelanggan Unduh PLN Mobile, 47 Persen Milenial, Fitur Token Listrik Paling Banyak Dipakai

Tidak hanya kemudahan dalam pembelian listrik pra-bayar, pembayaran tagihan listrik pascabayar juga bisa diselesaikan melalui PLN Mobile.

dokumentasi PLN
Aplikasi PLN Mobile dengan fitur pengisian Rp 5.000 

TRIBUNBANTEN.COM - PLN menargetkan 15 juta pelanggan menggunakan aplikasi PLN Mobile hingga akhir 2021.

Saat ini, lebih dari 11 juta pelanggan sudah mengunduh aplikasi PLN Mobile di Play Store dan AppStore.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN (Persero) Bob Saril mengatakan sebanyak 47 persen pengguna PLN Mobile adalah kaum milenial.

Selain itu, ada juga pekerja kerah putih (white collar), pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan petani. 

Menurut Bob, perubahan tampilan dan kemudahan mengakses PLN Mobile membuat pelanggan mulai mengunduh aplikasi ini.

Fitur yang paling banyak digunakan oleh pelanggan adalah pembelian token dan pembayaran rekening listrik. 

Baca juga: Rekor Tertinggi Beban Puncak Terjadi pada Oktober 2021, PLN Sukses Dongkrak Konsumsi Listrik

"Tinggal klin dan terbayar. Bahkan, ada promo sebagian perbankan menggratiskan biaya administrasi Rp 2.500 untuk satu kali transaksi," katanya.

Tidak hanya kemudahan dalam pembelian listrik pra-bayar, pembayaran tagihan listrik pascabayar juga bisa diselesaikan melalui PLN Mobile

Pelanggan semakin merasa aman dan nyaman karena semua rekam jejak transaksi tercatat di dalam aplikasi. 

Bob menganalogikan, semula membayar listrik melalui ATM atau agen akan mendapatkan struk pembayaran dan kemungkinan kertas itu bisa hilang karena kelalaian atau hal teknis lainnya.

Sekarang, kejadian seperti itu tidak akan terjadi ketika membayar melalui PLN Mobile.

Struk secara otomatis tersimpan di dalam histori yang berfungsi sebagai rekam jejak transaksi. 

Selain pembayaran, fitur pengaduan PLN Mobile juga kerap digunakan oleh pelanggan.

Aplikasi PLN Mobile
Aplikasi PLN Mobile (dokumentasi PLN)

Melalui fitur ini, pelanggan bisa mengadu sekaligus memantau dan memonitor proses penyelesaian keluhan yang berkaitan dengan kelistrikan. 

Menurut Bob, keberadaan PLN Mobile ini juga mendukung electrifying lifestyle yang memudahkan orang melakukan segala aktivitas dengan menggunakan listrik.

Electrifying lifestyle adalah gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan

Apalagi electrifying lifestyle sudah menjadi gaya hidup negara modern yang sudah seharusnya diikuti Indonesia

“Satu di antara ciri negara maju itu pemakaian tenaga listrik per kapita lebih dari 4.000 kWh. kalau kita (Indonesia) masih 1.250-an Kwh,” ucapnya. 

PLN yang mendorong electrifying lifestyle juga membuktikan permintaan (demand) listrik di masyarakat meningkat dan sengaja dibuat melimpah.

Permintaan listrik di Indonesia yang melimpah sebagai bentuk kesiapan PLN menyambut investor masuk ke Indonesia. 

Baca juga: Wapres Apresiasi Kontribusi PLN Hadirkan Listrik di Desa Terpencil, Dukung Pengentasan Kemiskinan

“Mau 100 mega watt (MW) kami layani, semua kami layani, ketersediaan cukup besar, jadi investor tidak ragu berinvestasi,” kata Bob Saril. 

Kemudahan dalam Satu Sentuhan

Dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik yang semakin masif, PLN juga menyediakan fitur Charge.IN.

Saat ini, Charge.IN telah terintergrasi dengan PLN Mobile.

Hal ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi pemilik Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). 

Melalui fitur ini pelanggan PLN dapat mengetahui lokasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) terdekat.

Selain itu, Charge.IN bisa mengontrol dan memonitor proses pengisian baterai mobil atau motor listrik di SPKLU.

PLN sudah menyiapkan infrastruktur SPKLU untuk dimanfaatkan pelanggan.

"Kami juga mengembangkan layanan home charging karena 80 persen pemilik kendaraan listrik mengisi dayanya di rumah. kami memberikan diskon tarif khusus jika pelanggan mengisi kendaraannya pada pukul 22.00-05.00,” ujarnya. 

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi mobil listrik di Indonesia pada 2021 ini mencapai sebanyak 125 ribu unit dan motor listrik mencapai 1,34 juta unit. 

Untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik, PLN juga telah menyediakan 42 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik, PLN juga telah menyediakan 42 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia. (dokumentasi PLN)

Dengan potensi kendaraan listrik pada tahun ini, diperkirakan bakal mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 0,44 juta kilo liter (kl) per tahun. 

Selain integrasi Charge.IN, fitur PLN Mobile juga sudah diperkuat dengan fitur ListriQu. 

Pada fitur ListriQu, PLN memberikan layanan bagi pelanggan jika terjadi keluhan pada instalasi listrik milik pelanggan.

Pelanggan dengan mudah dan cepat dapat meminta bantuan petugas PLN untuk memperbaiki instalasi listrik dalam rumah.

Fitur ini juga menjadi salah satu terobosan PLN untuk meningkatkan customer experience

"PLN memiliki kewajiban memenuhi kebutuhan listrik dan memberi layanan terbaik untuk seluruh pelanggan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved