Penambang Timah Asal Banten Tewas Diserang Buaya, Tubuhnya Ditemukan 3 Hari Kemudian Sudah Tak Utuh

Seorang penambang timah asal Banten, Hardiasyah alias Punggul (33), menjadi korban serangan buaya di dekat tempat kerjanya

Editor: Yudhi Maulana A
Surya.co.id/Kolase ThinkStock/Victory News
ILUSTRASI - Seekor buaya terkam bocah laki-laki usia 8 Tahun di Kutai Timur. 

TRIBUNBANTEN.COM - Seorang penambang timah asal Banten, Hardiasyah alias Punggul (33), menjadi korban serangan buaya di sungai dekat tempat kerjanya.

Ardiansyah alias Punggul alias Jukung perantau asal Provinsi Banten tewas diterkam buaya saat berada di Sungai Melandut, dekat Jembatan Dusun Sinar Gunung, Desa Riau, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka, Rabu (13/10/2021) sekitar pukul 15.30 WIB lalu.

Jasadnya kemudian ditemukan Tim SAR gabungan dalam kondisi sudah tak bernyawa dengan kondisi tangan kanan putus dan sejumlah luka gigitan di bahu dan badan pada Kamis (14/10/2021) pagi.

Kepala SAR Pangkalpinang Fazli mengatakan tim SAR gabungan bersama masyarakat melakukan penyisiran aliran sungai sejak pagi hari.

Setelah menyisir sekitar 2 kilometer Tim SAR melihat sosok tersangkut di semak pinggir Sungai.

Kemudian didekati dan dipastikan adalah Punggul warga yang hilang diterkam buaya Rabu (13/10/2021) sore hari sebelumnya.

Selanjutnya jenazah dengan kondisi tangan satu putus dan luka gigitan di sejumlah tubuh.

Baca juga: Aksi Heroik Seorang Wanita Tarik-tarikan dengan Buaya Demi Selamatkan Suami, Begini Kronologinya

Jenazah kemudian dievakuasi ke darat dan dilarikan ke RS Eko Maulana Ali Kecermatan Belinyu.

"Korban sudah kita temukan dan telah dievakuasi ke rumah sakit selanjutnya akan dilakukan penarikan personil dari lokasi," kata Fazli.

Disaksikan dua teman

Ardiansyah alias Punggul diserang oleh buaya berukuran panjang tiga meter itu disaksikan langsung oleh dua rekan korban sesama pekerja TI apung, Sapri (30) dan Rudi (31).

Namun Sapri dan Rudi tak mampu berbuat banyak, walaupun telah berusaha menolong korban dengan nekat terjun ke sungai dan menendang buaya tersebut, keduanya tak mampu menyelamatkan Punggul.

Buaya muara tersebut tak mau melepaskan gigitannya dan langsung membawa tubuh korban ke dalam sungai lalu menghilang.

Hingga, Rabu (13/10/2021) malam, jasad Punggul belum berhasil ditemukan.

Pencarian oleh Tim SAR Gabungan terpaksa dihentikan sementara karena terkendala penerangan.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved