Penambang Timah Asal Banten Tewas Diserang Buaya, Tubuhnya Ditemukan 3 Hari Kemudian Sudah Tak Utuh

Seorang penambang timah asal Banten, Hardiasyah alias Punggul (33), menjadi korban serangan buaya di dekat tempat kerjanya

Editor: Yudhi Maulana A
Surya.co.id/Kolase ThinkStock/Victory News
ILUSTRASI - Seekor buaya terkam bocah laki-laki usia 8 Tahun di Kutai Timur. 

Serupa dikatakan Ibrahim (54) nelayan setempat yang dihubungi Bangka Pos, Rabu (13/10/2021) petang.

Ia menyebutkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB hingga 15.00 WIB.

"Korbannya orang asal Kampung Baru, kejadiannya saat lagi narik ponton," jelasnya.

Ibrahim mengatakan, warga berusaha untuk mengevakuasi Punggul. Namun mereka terkendala buaya yang masih membawa tubuh korban.

"Kita kebingungan karena yang sulit sekarang ini korbannya masih dibawa buaya, kita juga tidak punya perahu. Maksudnya kita ini mau ngerebut jenazah korban," kata Ibrahim. (*)

Pakai Umpan Monyet

Penangkapan dilakukan pada Sabtu (16/10/2021) pagi sekitar pukul 08.00-09.00 WIB.

Diketahui buaya yang berhasil ditangkap tak hanya satu ekor, melainkan dua ekor.

Manajer PPS Alobi Bangka Belitung, Endi Yusuf menyebutkan bahwa buaya pemangsa tersebut ditangkap oleh warga setempat menggunakan teknik pancing dengan umpan seekor monyet.

"Awalnya yang tertangkap itu ada 1, terus yang satunya udah berhasil kepancing namun lepas," kata Endi saat dihubungi Bangkapos.com, Minggu (17/10/2021).

Ia menuturkan bahwa buaya yang memangsa Punggul saat menarik ponton TI tersebut diidentifikasi berjenis kelamin betina dengan ukuran panjang kurang lebih 3 meter.

Ilustrasi buaya di sungai
Ilustrasi buaya di sungai (www.stpjurluhkan)

"Saat kami datang ke lokasi kondisi buaya tersebut masih hidup, dan potongan lengan sebelah kanan korban juga berhasil ditemukan dari dalam mulut buaya tersebut," jelasnya.

Kemudian, potongan lengan tersebut langsung dikuburkan oleh pihak keluarga dan warga setempat.

Kemungkinan dieksekusi mati

Endi mengatakan, bahwa pihaknya bersama dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) awalnya berencana untuk mengevakuasi buaya tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved