Warga Cilowong Kota Serang, termasuk Emak-emak Protes Kiriman Sampah, Ingin Bertemu Wali Kota
Sebelum wali kota Serang memenuhi janjinya kepada warga Taktakan, jangan ada mobil sampah, setop. Taktakan ini bukan tempat sampah, tetapi wisata
Penulis: mildaniati | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Ratusan warga menggelar aksi protes di depan kantor Kelurahan Cilowong, Taktakan, Kota Serang, Kamis (21/10/2021).
Mereka memprotes bau sampah kiriman dari Tangerang Selatan.
Menurut pantauan TribunBanten.com, warga memasang spanduk, di antaranya bertuliskan Stop Sampah Tangsel, di sekitar jalan di Taktakan.
Tidak hanya kaum pria, ibu-ibu pun turut serta dalam aksi tersebut.
Mereka mengeluhkan bau dan ceceran air dari lalu lalang mobil sampah menuju tempat pembuangan sampah (TPS) Cilowong.
Baca juga: Pemkot Serang Benahi TPA Cilowong untuk Tampung Sampah Asal Tangsel
Koordinator lapangan, Edi Santoso, mengatakan warga meminta memorandum of understanding (MoU) dengan wali kota Serang.
Menurut dia, kiriman sampah dari Tangerang Selatan itu tanpa persetujuan warga Taktakan, khususnya Cilowong.
"Sebelum wali kota MoU dan memenuhi janjinya kepada warga Cilowong, kami harap mobil sampah setop beraktivitas di Jalan Taktakan," kata ketua Gerakan Pemuda Taktakan ini.
Warga menuntut 50 persen dari hasil kerja sama itu untuk pembangunan dan kemajuan Taktakan, khususnya Cilowong.
"Dana MoU bersama Tangsel tolong digunakan untuk masyarakat Taktakan, 30 persen untuk Kelurahan Cilowong, 20 persen untuk Taktakan. Selebihnya, silakan untuk kota," ucapnya.
Dia mengaku warga ingin uang itu menjadi jaminan pendidikan gratis bagi pemuda dan mahasiswa Taktakan, kesheatan gratis, dan puskesmas termasuk mobil ambulans.
"Pembangunannya juga ditingkatkan, jangan sampai kita hanya menikmati sampahnya," katanya.
Menurut Edi, sejak Rabu (20/10/2021) malam, warga sudah menyetop truk-truk pengangkut sampah yang akan melintasi wilayah Jakung Raya Taktakan.
"Sebelum wali kota Serang memenuhi janjinya kepada warga Taktakan, jangan ada mobil sampah, setop. Taktakan ini bukan tempat sampah, tetapi wisata," ujar Edi.
Pihak dari kelurahan sudah mencoba memberikan penjelasan pada warga.
Namun, warga ingin bertemu langsung dengan wali kota Serang.
Baca juga: Mulai Juni, Tangsel Kirim 400 Ton Sampah Per Hari ke TPA Cilowong Serang
"Kita akan terus setiap hari lakukan operasi mobil sampah agar tidak melintasi daerah sini. Blokir jalannya, pemerintah mau menurunkan Satpol PP pun kita bakal terus bertindak," ucapnya.
Menurut dia, hampir 21 tahun warga Taktakan hanya jadi objek penampungan sampah dari Kabupaten Serang, Kota Serang, Cilegon, dan sekitarnya.
"Selama ini kita cuman denger janji-janji aja," katanya.