Hingga Hari Ini, Pedagang Ikan Hias Masih Nekat Berjualan di Lokasi Revitalisasi Pasar Tamansari
Pihak Pemerintah Kota Serang merelokasi eks Pasar Taman Sari untuk dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Pihak Pemerintah Kota Serang merelokasi eks Pasar Taman Sari untuk dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).
Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com pada Minggu (14/11/2021) ini, tampak bangunan eks Pasar Taman Sari diperbaiki.
Lokasi itu berada tepat di belakang eks Pasar Taman Sari tepatnya di pinggir jalan arah menuju ke Stasiun Serang.
Terlihat masih banyak penjual ikan hias, berjejer di sepanjang jalan eks Pasar Taman Sari.
Baca juga: Tamansari Kota Serang Direvitalisasi, Begini Strategi Pedagang untuk Pikat Konsumen di Pasar Lama
Seorang pemilik lapak ikan hias bernama H. Endang mengungkapkan alasan masih berjualan di lokasi tersebut.
Sejauh ini, dia mengaku, belum ada kebijakan dari Pemkot Serang terkait keberadaan pedagang, sehingga mereka masih tetap berjualan di sana.
"Belum ada kebijakan dari pak wali, ditambah belum ada tempat yang disiapkan sama Pemkot Serang. Jadi kita tetap jualan," ujarnya kepada TribunBanten.com saat ditemui di lapaknya, pada Minggu (14/11/2021).
Akhirnya, mereka masih berjualan hingga saat ini.
Dia mengklaim, pihak Pemerintah Kota Serang masih mengizinkan para pedagang berjualan selama proses pembangunan di eks Taman Sari belum selesai.
Para pedagang menilai mereka masih dapat berjualan di lokasi itu sampai pihak Pemerintah Kota Serang memberikan tempat atau lokasi baru, untuk mereka berjualan.
"Sebab kalau ikan tidak akan busuk, seperti sayuran. Jadi harus ada lokasi dan kios khusus," ujarnya.
Apapun kebijakan Pemkot Serang, kata dia, pihaknya akan mengikuti dengan syarat mereka diberikan tempat pengganti supaya masih tetap berjualan ikan hias.
Sebab selama masa pandemi Covid-19, kata dia, pemasukan para penjual ikan hias menurun drastis.
Sehingga ketika mereka diminta untuk pindah, mereka mengaku belum sanggup jika harus segera pindah.
"Paling tidak ada lapak baru atau lokasi baru yang bisa kita tempati, maka kita akan pindah," ujarnya.
Selama beberapa bulan terakhir, dia mengungkapkan, penghasilan lapak usaha menurun.
Sebelumnya dia mengaku bisa menghasilkan uang sekitar Rp 1 juta per hari.
Namun kini, dirinya hanya bisa menghasilkan beberapa ratus ribu.
"Apalagi setelah Pasar Taman Sari ini dibongkar, biasanya para pembeli sayur suka mampir beli ikan hias di sini. Ini mah sama sekali ngga ada sepi," ujarnya.
Selama proses pembangunan belum selesai, kata dia, para pelapak ikan hias meminta kepada Pemkot Serang agar tetap diizinkan berjualan.
Baca juga: Target Selesai Akhir Desember 2021, Pembangunan RTH Taman Sari Kota Serang Capai 30 Persen
Sementara itu, Ade (20), karyawan penjual ikan hias lainnya, mengikuti instruksi dari pemilik usaha.
"Kalau disuruh pindah yah pindah, kalau urusan lapak terserah bos. Saya mah ikut kata bos saja," kata dia.
Dia mengaku jualan ikan hias akhir-akhir ini mengalami penurunan.
Sebelumnya, kata dia, banyak pelanggan datang ke lapaknya.
Namun selama beberapa bulan terakhir, dia mengungkapkan, para pembeli menurun.
"Kalau sebelum-sebelumnya mah ramai, cuma beberapa bulan ini emang menurun," tambahnya.