Kisah Kelam Jalan Cadas Pangeran Lokasi Hilangnya Yana Warga Sumedang, Ribuan Jiwa Melayang di Sana

Misteri hilangnya Yana, warga Sumedang, Jawa Barat di Jalan Cadas Pangeran kini menyita perhatian banyak orang.

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
tribunJabar.id
Situasi Cadas Pangeran 

TRIBUNBANTEN.COM - Misteri hilangnya Yana, warga Sumedang, Jawa Barat di Jalan Cadas Pangeran kini menyita perhatian banyak orang.

Warga Dusun Babakan Regol, Sukajaya, Sumedang Selatan, Sumedang itu hilang sejak Selasa (16/11/2021) malam.

Sebelum hilang, Yana sempat mengirimkan rekaman suara untuk sang istri.

Istrinya juga mengatakan kalau komunikasi dengan suaminya itu masih lancar saat sejak saat korban istirahat di masjid daerah Simpang.

Yana diketahui dari istrinya sempat salat terlebih dahulu sebelum akhirnya menghilang.

Tapi tiba-tiba, datang rekaman suara berupa minta tolong.

Yana juga mengirimkan pesan suara yang lainnya dengan nada merintih seolah kesakitan.

Kini, pihak Polres Sumedang tengah melakukan pencarian di sekitar lokasi terakhir Yana menghilang.

Kasus ini membuat banyak orang penasaran dengan Jalan Cadas Pangeran.

Ya, dibalik panorama alamnya yang indah saat melintas, ternyata ada kisah kelam di baliknya.

Baca juga: Pesan Terakhir Pria Sumedang Sebelum Hilang di Cadas Pangeran, Kirim Suara Minta Tolong ke Istri

Asal Usul Nama Cadas Pangeran

Dikutip dari Kompas.com, Cadas Pangeran berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pamulihan dan Kecamatan Sumedang Selatan.

Budayawan Sumedang Tatang Sobana mengatakan, Jalan Cadas Pangeran merupakan salah satu ikon kebanggaan warga Sumedang.

Cadas Pangeran dibangun sekitar tahun 1808. Jalan nasional penghubung Bandung - Cirebon ini tetap kokoh berdiri hingga saat ini dan menjadi akses vital penggerak perekonomian Jawa Barat.

Jalan legendaris ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.

Petugas BPBD Sumedang dan warga tengah mencari seorang lelaki dilaporkan hilang misterius di sekitar Jalan Cadas Pangerang, Sumedang
Petugas BPBD Sumedang dan warga tengah mencari seorang lelaki dilaporkan hilang misterius di sekitar Jalan Cadas Pangerang, Sumedang (Tribun Jabar/ Kiki Andriana)

"Jalan Cadas Pangeran ini merupakan proyek ambisius Jenderal Daendels pada masa penjajahan Belanda," ujar Apih Tatang, sapaan akrab Tatang Sobana kepada Kompas.com di Sumedang, Senin (3/8/2020).

Menurut Apih Tatang, pada saat itu Deandels berambisi untuk membangun akses jalan penghubung di Pulau Jawa, dari Anyer sampai Panarukan, dari barat sampai ke timur.

"Panjang jalan yang dibangun Deandels dari Anyer-Panarukan ini sekitar 1.000 kilometer. Namun, dalam pembangunannya, ketika itu menemui hambatan karena akses jalan yang akan dibukanya ini terhalang oleh gunung yang materialnya merupakan batuan cadas yang sangat keras, yaitu di Sumedang ini," tutur Apih.

Meski demikian, rintangan ini tidak menyurutkan niat Daendels dalam membangun akses jalan penghubung yang nantinya dapat memudahkan untuk mengangkut rempah-rempah ke Batavia atau yang kini bernama Jakarta.

Baca juga: Terungkap! Alasan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Sumedang Lewat Tanjakan Wado, Harusnya Jalur Nagreg

Menelan korban ribuan jiwa

Untuk mempercepat pembangunannya, Daendels membangun jembatan gantung di wilayah batuan cadas ini dengan melibatkan ribuan pekerja yang mayoritas merupakan warga Sumedang.

Selain warga Sumedang, menurut Apih, Daendels juga mempekerjakan warga di sekitar Sumedang, mulai dari Garut, Tasikmalaya, Subang dan Indramayu.

"Karena dipekerjakan secara rodi atau paksa di bawah pengawasan prajurit kompeni waktu itu, ribuan pekerja ini kemudian tewas karena kelaparan dan penyakit malaria yang saat itu mewabah," kata Apih.

Menurut Apih, bukti adanya korban ribuan pekerja ini bisa dibuktikan dengan keberadaan kuburan massal yang terletak di atas jembatan Cadas Pangeran.

Apih Tatang mengatakan, Bupati Sumedang kala itu yakni Pangeran Kornel atau Pangeran Kusumadinata XI marah besar karena sistem kerja paksa.

Situasi Cadas Pangeran
Situasi Cadas Pangeran (tribunJabar.id)

Saat mendengar rakyatnya menjadi korban kerja paksa, Pangerang Kornel kemudian mendatangi lokasi pembangunan Jalan Cadas Pangeran.

"Di sana Beliau bertemu Gubernur Daendels. Saat pertemuan inilah terjadi peristiwa unik yang hari ini disebut aksi heroik Pangeran Kornel, hingga momennya diabadikan menjadi monumen yang sekarang disimpan di pintu masuk Jalan Cadas Pangeran (dari arah Bandung, menuju Sumedang)," tutur Apih.

Momen heroik itu terjadi ketika Gubernur Daendels mendatangi Pangeran Kornel dan mengajak Pangeran Kornel untuk berjabat tangan.

"Pangeran Kornel malah menerima jabatan tangan itu dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya hendak menghunus keris di pinggang bagian kanan. Ini yang membuat bangga, karena Pangeran Kornel tidak gentar meskipun yang dihadapinya saat itu merupakan Jenderal Belanda yang dikenal bengis," sebut Apih.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Cadas Pangeran, Jalan Legendaris yang Menelan Korban Ribuan Jiwa"

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved