Perangai Buruk ART Nirina Zubir Terbongkar, Nekat Menggelapkan Uang & Buka Bisnis Pinjam Meminjam
Asisten ibu Nirina Zubir yang menjadi tersangka utama penggelapan sertifikat tanah ternyata memiliki perangai buruk sejak dulu.
"Ini sama sekali bukan karena keluarga tirinya yang kenapa-napa ya, tapi ternyata orang ini mempunyai issue sehingga keluarga tirinya pun udah enggak mau berurusan sama mereka," jelas Nirina.
Baca juga: Mantan ART yang Kini Jadi Tersangka Mafia Tanah Tuduh Nirina Zubir dan Keluarga Menyekap Dirinya
Bikin bisnis pinjam-meminjam
Diakui Nirina bahwa Riri jadi orang yang sangat dekat dengan ibundanya.
Ibunda Nirina sehari-hari lebih banyak berinteraksi dengan Riri Khasmita sehingga porsi kehadiran asisten lebih banyak daripada anak-anaknya sendiri.
Seolah mengambil kesempatan, Riri mulai menunjukkan perangai buruk dengan meminjam uang dan menawarkan bisnis pinjam-meminjam uang.
"Jadi dari pertamanya yang dari kos-kosan kemudian dia mulai minjam uang kemudian menawarkan bisnis pinjam-meminjam uang," jelas Nirina.
Nirina pun mengatakan bahwa gara-gara pinjam-meminjam uang itu, ibunya terlihat seperti rentenir di mata orang lain.
Padahal, yang melakukan bisnis pinjam-meminjam itu adalah Riri Khasmita, bukan ibu Nirina secara langsung.
Ibu Nirina pun tak tahu bahwa Riri Khasmita menggelapkan uang hasil keuntungan bisnis kos-kosan.
Uang itu dipakai sendiri oleh Riri tanpa diberikan kepada ibu Nirina.
Baca juga: Detik-Detik Nirina Zubir Walk Out saat Wawancara Live Karena Merasa Dijebak, Tuntut Permintaan Maaf
Sengaja menyembunyikan sertifikat tanah
Awal mula sertifikat tanah ibu Nirina bisa digelapkan adalah karena Riri mengatakan bahwa surat-surat berharga itu hilang.
Ia pun menawarkan pada ibu Nirina untuk membantu mengurusnya. Padahal, surat itu sengaja disembunyikan oleh Riri.
Mulai dari situlah Riri memegang sertifikat tanah kemudian melibatkan pihak lain untuk membantunya membalik nama kepemilikan sertifikat.
Nirina pun mengatakan bahwa Riri yang statusnya kini sudah tersangka dan ditahan, mengakui bahwa ia yang mengambil surat itu tapi bilang ke ibu Nirina kalau surat itu hilang.
