Sambil Meneteskan Air Mata, Begini Curhat Kakek Basra Lihat Cucu Kembali Bersekolah di PAUD Anyelir
Basra, kakek Atar siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anyelir meneteskan air mata melihat cucunya kembali belajar.
TRIBUNBANTEN.COM - Basra, kakek Atar siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anyelir meneteskan air mata melihat cucunya kembali belajar.
Mulai Senin (22/11/2021) ini, Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anyelir kembali menggelar aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM).
Basra mengaku terharu dapat kembali melihat cucunya sekolah lagi di posyandu.
"Senang pastinya yah melihat anak-anak bisa kembali belajar di dalam posyandu seperti semula lagi," ujar Basra kepada Tribuntangerang.com (Group TribunBanten.com), Senin (22/11/2021).
Baca juga: PAUD Anyelir Tangerang Kembali Belajar di Gedung Sekolah pada Senin Ini, Anak-anak Kembali Tersenyum
Menurut Basra, sebelumnya siswa PAUD Anyelir diusir gara-gara belum membayar iuran sewa tempat.
Tindakan pengusiran tersebut, kata Basra, tidak pantas dilakukan terhadap lembaga pendidikan apalagi dilakukan pada jenjang pedidikan paling dasar, PAUD.
"Sedih banget kemarin itu liat cucu saya dan anak-anak lainnya tidak boleh belajar di dalam posyandu, sampai harus belajar di gazebo yang ukurannya kecil doang," kata dia.
"Menurut saya itu keterlaluan ya, masa tega sih sampai harus voting untuk kasarnya mengusir anak-anak yang lagi belajar," kata Basra seraya menitikkan air mata.
Baca juga: Penutupan PAUD Anyelir Kota Tangerang, Ketua RW Bantah Minta Uang Rp 750.000, Mengaku Hanya Bercanda
Basra menerangkan, PAUD Anyelir merupakan sarana pembelajaran anak-anak tingkat awal mendidik bibit generasi penerus bangsa.
cucu pertamanya, kata Basra, juga pernah belajar di PAUD Anyelir untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung.
Kakek berusia 66 tahun itu kecewa atas tindakan Ketua RW 04 Maman Abdul Karim yang mengambil keputusan menutup posyandu sebagai tempat belajar PAUD Anyelir.
Pasalnya, PAUD Anyelir telah berdiri lebih dari 10 tahun dan baru kali ini mendapat tindak perlakuan penutupan atau penyegelan.
"Saya heran kok bisa-bisanya kemarin sempat ditutup PAUD ini, padahal kan sudah lama banget berdirinya, kenapa tiba-tiba ditutup coba, kaget juga saya kemarin itu dengarnya," ujarnya.
"PAUD ini kan bekal masa depan bangsa, buktinya cucu saya itu yang pertama bisa baca, menulis, berhitung dan lainnya saat sekolah di sini," tuturnya.
"Jujur heran saya bisa sampai begitu kemarin, sedih banget tau kejadiannya begitu," kata Basra yang nada bicaranya agak tersendat menahan tangis.