Jadi Atensi Kapolri, Ibu NRW Minta Maaf dan Mohon Kasus Anaknya Akhiri Hidup Tak Dibesar-Besarkan
Kasus meninggalnya mahasiswi berinisial NRW asal Mojokerto, Jawa Timur, yang meninggal di makam ayahnya, turut mendapat perhatian dari Kapolri
TRIBUNBANTEN.COM - Kasus meninggalnya mahasiswi berinisial NRW asal Mojokerto, Jawa Timur, yang meninggal di makam ayahnya, turut mendapat perhatian dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Mahasiswi berinisial NW (23) itu diduga bunuh diri karena depresi akibat jalinan asmara dengan seorang oknum polisi bernama Brigadir RB.
Oknum polisi berpangkat Bripda ini berdinas di Polres Pasuruan Kabupaten.
Listyo Sigit membalas komentar pengguna Twitter yang mengungkap kasus dibalik meninggalnya NRW dan memberitahu soal siapa sosok Bripda RB.
"Terima kasih informasinya, saat ini permasalahan sedang dalam penanganan Polda Jawa Timur dan akan segera disampaikan kepada masyarakat hasilnya. Salam Presisi," tulis Listyo membalas cuitan akun Twitter @Ayang_Utriza.
Baca juga: Sang Ibu Tahu NRW Sempat Ingin Akhiri Hidup, Depresi Disuruh Aborsi 2 Kali Oleh Bripda RB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni.
Sahroni meminta polisi untuk mengusut dan menghukum tegas pelaku, dan dia berjanji akan terus mengawal kasusnya.
“Untuk kesekian kali kita mendengar lagi berita kekerasan dan kejahatan seksual terhadap perempuan, dan ini tidak bisa ditolerir lagi."
"Kita tidak bisa terus menerus membiarkan negara menjadi tempat yang tidak aman bagi perempuan."
"Pak Kapolri Listyo Sigit maupun Propam harus mengusut dan menghukum pelaku seberat-beratnya, dan saya pribadi akan terus mengawal kasus ini,” kata Sahroni dalam keterangannya, Sabtu (4/12/2021), seperti diberitakan Tribunnews.com.

Sementara, baru-baru ini beredar video yang merekam ibunda NW (23), FS meminta maaf dengan suara bergetar.
"Saya mamanya Novia. Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas berita yang sudah beredar," ucap FS dengan suara bergetar.
"Saya ingin mohon maaf atas semua kesalahan anak saya. Ini adalah kejadian yang di luar nalar saya, di luar kemampuan saya," tambahnya.
Bersamaan dengan itu, pihaknya pun meminta agar masyarakat tidak membesar-besarkan kasus tersebut.
"Saya mohon maaf sekali supaya ini tidak dibesar-besarkan di Twitter maupun [media] apapun," ucap FS dengan mata yang kerap melirik ke arah atas.
Baca juga: Bripda Randy Bagus Mantan Pacar Mahasiswi yang Tenggak Racun di Pusara Ayah Terancam 5 Tahun Penjara