Informasi Potensi Tsunami Bikin Heboh Masyarakat Anyer dan Cinangka, Bupati Minta Alat Pendeteksi
sejumlah wisatawan membatalkan rencana kunjungan menjelang libur Natal dan tahun baru (nataru).
Penulis: desi purnamasari | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Pemkab Serang terus berupaya untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk terus memantau keadaan di lapangan.
Selain itu, juga memberikan sosialisasi tanggap bencana kepada masyarakat agar tidak panik dan termakan isu hoaks.
Baca juga: Informasi Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon, Ketua PHRI Banten: 70% Tamu Batalkan Pesanan Hotel
"Masyarakat tidak perlu panik dan harus dapat memfilter berita yang masuk," kata Ratu Tatu di Pendopo Bupati Serang, Selasa (7/12/2021).
Dia mengakui adanya informasi potensi tsunami di Selat Sunda, belum lama ini, membuat masyarakat, khususnya di wilayah pariwisata Anyer dan Cinangka, heboh dan panik.
Bahkan, sejumlah wisatawan membatalkan rencana kunjungan menjelang libur Natal dan tahun baru (nataru).
"Jadi dampaknya banyak pengusaha pariwisata di daerah tersebut mengalami kerugian, ya berdampak juga ke pariwisata," ucapnya.
Baca juga: Kepala BMKG Luruskan Pernyataannya Terkait Potensi Tsunami hingga 8 Meter di Kota Cilegon
Ratu Tatu berharap adanya pariwisata tidak terlalu berdampak.
Apalagi dampak pandemi Covid-19 belum selesai dan baru mau mulai menggeliat.
"Iya kita harus optimistis dan terus berikhtiar serta berdoa agar dunia ini jauh dari bencana dan bahaya," ucapnya.
Ratu Tatu berharap Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bisa melengkapi alat pendeteksi tsunami dan gempa bumi.
Hal itu untuk memberikan persiapan dan tingkat kewaspadaan kepada masyarakat.
“Itu kewenangan BMKG, saya berharap alat-alatnya dilengkapi agar dapat mendeteksi dan masyarakat bisa waspada sehingga ada persiapan," katanya.