Ini Kata WHO soal Varian Omicron yang Disebut Sebabkan Penyakit yang Lebih Ringan dari Delta
Penjelasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) soal virus corona varian Omicron yang disebut lebih ringan daripada jenis Delta.
TRIBUNBANTEN.COM - Penjelasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) soal virus corona varian Omicron yang disebut lebih ringan daripada jenis Delta.
Berdasarkan penelitian terbaru, WHO menyebut jika Omicron mungkin lebih mudah menginfeksi ulang orang yang sudah memiliki virus atau telah divaksinasi daripada varian sebelumnya.
Namun Omicron juga dapat mengakibatkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta.
“Data yang muncul dari Afrika Selatan menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron,” kata kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (8/12/2021), dilansir dari Al Jazeera.
“Ada juga beberapa bukti bahwa Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta," sambungnya.
Baca juga: Miskomunikasi, Kadinkes Kabupaten Bekasi: Saya Pastikan Tidak Ada Temuan Varian Omicron
Kendati demikian, Tedros menekankan perlu lebih banyak data sebelum menarik kesimpulan.
Ia juga mengimbau negara-negara di mana pun agar meningkatkan pengawasan mereka untuk membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana perilaku Omicron.
Penilaian yang penuh harapan datang ketika kekhawatiran global tumbuh atas varian yang sangat bermutasi, yang telah memaksa puluhan negara untuk menerapkan kembali pembatasan perbatasan dan meningkatkan kemungkinan kembalinya lockdown yang berdampak secara ekonomi.

Baca juga: Benarkah Omicron Masuk Indonesia? Istana sampai Kemenkes Bicara 4 Warga Bekasi Terpapar Covid-19
Bahkan jika ternyata Omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, Tedros memperingatkan agar tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap virus tersebut.
“Kepuasan (terlalu dini) apa pun akan menyebabkan korban jiwa,” dia memperingatkan.
Direktur kedaruratan WHO, Michael Ryan setuju dan mengatakan bahwa sejauh ini data menunjukkan varian tersebut mentransmisikan secara efisien, dan mungkin lebih efisien bahkan daripada varian Delta.
“Itu tidak berarti bahwa virus itu tidak bisa dihentikan,” katanya.
“Tapi itu berarti virus lebih efisien dalam menularkan antar manusia."
Baca juga: Kadinkes Bekasi Temukan 4 Warga Jakarta Terpapar Omicron usai Pulang dari Luar Negeri: Harus Waspada
"Oleh karena itu, kita harus menggandakan upaya kita untuk memutus rantai penularan itu untuk melindungi diri kita sendiri demi melindungi orang lain," imbuhnya.
Bahkan jika varian baru ternyata kurang berbahaya daripada banyak varian sebelumnya, jika menularkan lebih cepat masih bisa membuat lebih banyak orang sakit, membebani sistem kesehatan, dan lebih banyak orang meninggal.