Rektor Untirta Minta Perekam Video Pelecehan Seksual Mahasiswinya di Makassar Diproses Hukum

Rektor Untirta Minta Perekam Video Pelecehan Seksual Mahasiswi Untirta Asal Serang, di Makassar Diproses Hukum

Penulis: mildaniati | Editor: Ahmad Haris

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati

TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, Banten yang sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM), di Universitas Negeri Makassar (UNM) mengalami pelecehan seksual.

Diduga, mahasiswa Untirta di asal Serang itu direkam saat sedang mandi di toilet salah satu hotel, oleh oknum satpam UNM, Kamis (9/12/2021).

Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Fatah Sulaiman pun angkat bicara.

Fatah ingin agar pelaku perekam video pelecehan seksual itu diproses hukum.

Baca juga: Satpam Rekam Mahasiswi Untirta Mandi Pakai Go Pro, Korban Kaget Lihat Tangan di Balik Jendela Toilet

"(Kami minta-red) proses hukum, agar memberikan efek jera kepada siapapun yang bertindak kriminal, termasuk pelecehan," ujarnya pada TribunBanten.com saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (10/12/2021).

"Proses hukum, sesuai bukti dan fakta yang ada," lanjutnya.

Bagian Kemahasiswaan Untirta Suherna mengungkapkan,  kasus tersebut sedang ditangani oleh Wakil Rektor (Warek) 1 Untirta.

"Sudah di warek 1," paparnya.

Sementara, Risky Rismayanti Ketua Kementrian Pemberdayaan Perempuan pada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Untirta juga ikut angkat suara.

Risky mengaku pihak BEM sudah berkoordinasi dengan pihak Rektorat Untirta.

"BEM sendiri sudah berkoordinasi dengan pihak rektorat," ucapnya.

Diketahui, sebanyak 57 mahasiswa Untirta melaksanakan program tersebut pertukaran pelajar di Makassar itu.

Hal itu diungkapkan oleh Humas Untirta Veronica Dian,

Untuk korban perekaman video pelecehan seksual sendiri, Veronica belum dapat memastikan jumlahnya.

"Korban dari Untirta belum dapat dipastikan berapa karena ponsel oknum tersebut sudah di kepolisian," katanya.

"Yang pasti bukan hanya mahasiswa Untirta yang ikut program PMM di UNM, ada juga dari Universitas Syah Kuala (USK), Unsri, USU dan lainnya," sambung Veronica.

Tim PMM Untirta saat ini masih menjalin komunikasi dengan korban sejak kemarin peristiwa itu terjadi.

"Kemarin hingga hari ini tetep menjaga komunikasi," terangnya.

"Kami terus bangkitkan semangat (mahasiswa-red) supaya tidak mengganggu jalannya UAS yang sedang ditempuh," ungkapnya.

Veronica mengatakan, perkuliahan tetap berjalan seperti biasai.

Mahasiswa PMM itu sendiri kini sedang melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS).

"Baik yang mahasiswa PMM outbound dan inbond," ujarnya.

Dirinya menuturkan, Tim PMM Untirta sejak kemarin setelah mendapatkan laporan dari peserta outbound PPM Untirta di Makassar.

Dan pagi tadi, Pihak Untirta sudah berkoordinasi dan melaporkan kepada pimpinan untuk mendapatkan arahan dari Rektor dan Warek 1 sebagai ketua pelaksanan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Pihak Untirta sudah mengutus tim PMM untuk mendatangi kampus UNM, dan berkoordinasi dengan PIC PMM UNM, serta mendampingi dan memberikan bantuan moril dan hukum untuk korban.

Baca juga: Kronologi Mahasiswi Untirta Banten Direkam Satpam saat Mandi di Hotel Makassar, Diduga Ada 27 Video

"Kami sudah berkoodrinasi dan komunikasi dengan LBH di Makassar, hari ini kami sudah melayangkan surat kepada Rektor UNM," terangnya.

Pihak Untirta pun menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak berwajib.

Veronica berharap agar mahasiswa Untirta yang outbond ke luar pulau Jawa mendapatkan bantuan dan perhatian dari pihak UNM.

"Ini merupakan pelajaran berharga bagi perguruan tinggi penyelenggara maupun peserta. Tim PMM Untirta akan dampingi secara psikologi supaya korban merasa tentram, nyaman dan dampingi trauma healing," tuturnya.

"Untuk penarikan mahasiswa luar pulau kami masih lihat perkembangan untuk keamanannya," tutup Veronica. 

Sumber: Tribun banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved