Penyebab Meninggalnya Djoko Riyanto, Suami Wali Kota Semarang, Sakit Jantung
Kabag Komunikasi Pimpinan dan Protokol SSetda Kota Semarang, Siswo Purnomo, mengatakan Djoko Riyanto mengalami sakit jantung.
TRIBUNBANTEN.COM, SEMARANG-Kabar duka dari Kota Semarang, Jawa Tengah. Suami Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, Vincentius Djoko Riyanto, meninggal dunia, Minggu (9/11/2025).
Djoko juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang.
Kepala Bagian Komunikasi Pimpinan dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Semarang, Siswo Purnomo, mengatakan Djoko Riyanto mengalami sakit jantung.
Djoko Riyanto sempat dirawat di Rumah Sakit Telogorejo selama 1,5 bulan.
Wafat di usia 56 tahun, Djoko meninggalkan istri, tiga anak, seorang menantu, dan satu cucu.
Kepala Bagian Komunikasi Pimpinan dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Semarang Siswo Purnomo mengatakan, Djoko meninggal hari ini pukul 05.30 WIB di RS Telogorejo Semarang.
Djoko dimakamkan hari ini di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Srondol Wetan Durian, Semarang.
Semasa hidup, Djoko pernah menjadi anggota DPRD Kota Semarang selama empat periode, dan menjabat sebagai Ketua PAC PDI Perjuangan Banyumanik dari tahun 2019.
Baca juga: Sosok Djoko Riyanto, Suami Wali Kota Semarang Agustin yang Meninggal Dunia Hari Ini
Djoko di Mata Sahabat
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian almarhum.
Ia menilai almarhum bukan hanya sosok suami dari Wali Kota Semarang, tetapi juga kader partai yang berdedikasi tinggi.
"Kita semua kehilangan ya, karena Mas Djoko itu selain sebagai suami Ibu Wali Kota, beliau adalah anggota Fraksi PDI Perjuangan, juga ketua PAC PDI di wilayah Kecamatan Banyumanik," kata Hendi, panggilan akrab Hendrar Prihadi.
"Kita sudah pernah bekerja bersama, kita lihat dedikasi beliau, kinerja, loyalitas yang menurut saya maupun menurut kita ini sangat bagus, terutama untuk partai sehingga kita kehilangan dan doa setulus-tulusnya semoga Mas Djoko diampuni semua dosa-dosanya dan dilapangkan jalan menuju surga," ungkapnya.
Menurut Hendi, almarhum dikenal sebagai figur yang berkomitmen dalam menjalankan tugas politiknya.
"Beliau figur yang bagus, beliau orang yang berkomitmen terutama merawat konstituen, merawat struktural di bawahnya, beliau lakukan itu dengan baik. Kita tahu beliau kemudian sakit," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.