Berhasil Merudapaksa Belasan Santriwati, HW Gunakan Ilmu Hipnotis Saat Jalankan Aksi Bejatnya?
Berhasil Merudapaksa Belasan Santriwati, HW Diduga Gunakan Ilmu Hipnotis Saat Jalankan Aksi Bejatnya
TRIBUNBANTEN.COM - Kasus rudapaksa belasan santriwati yang dilakukan oleh onum guru ngaji di Bandung, masih menjadi sorotan tajam.
Sosok HW, Pria bejat yang bersembunyi di balik profesinya itu merusak masa depan anak-anak di bawah umur.
Lantas, bagaimana caranya HW berhasil menjalankan aksi bejatnya itu?
Mungkinkan HW menggunakan menggunakan ilmu hipnotis saat merudapaksa belasan santriwatinya?
Baca juga: Oknum Guru Pesantren di Bandung Merudapaksa Belasan Santrinya di Yayasan Hingga Hotel Mewah
Dilansir dari Tribunjabar.id, seperti dikutip dari dalam berkas dakwaan tercantum HW sering melakukan perbuatan bejatnya di kamar, di rumah tersebut.
HW diketahui memiliki kamar tidur di lantai bawah sedangkan sejumlah santrinya di kamar atas.
Ternyata siasat HW merudapaksa korbannya dengan bujuk rayu.
Pria berusia 36 tahun itu berpura-pura memanggil santriwatinya ke kamar untuk minta dipijat atau pun berbincang.
Meski korbannya menangis dan ketakutan, lelaki yang disebut guru ngaji itu tetap merudapaksa santriwati yang usianya masih belasan tahun itu.
Ternyata guru ngaji itu punya cara untuk meluluhkan korban dengan cara membisikkan sesuatu ke telinga korban.
Bisikan misterius tersebut akhirnya membuat korban luluh melakukan perbuatan haram tersebut.
"Kalau menurut keterangan dari anak-anak. Mereka itu awalnya menolak, tapi setelah si pelaku itu memberikan bisikan di telinga, korban jadi mau."
"Ada bisikan ke telinga korban dari pelaku setiap mau melakukan itu," ujar Yudi Kurnia saat di wawancarai Tribunjabar.id, Jumat (10/12/2021) di Kantor LBH Serikat Petani Pasundan.
Yudi menuturkan bisikan tersebutlah yang membuat korban menjadi mau untuk melayani pelaku.
Bisikan tersebut juga menurutnya dilakukan secara dekat ke telinga korban.
Tak hanya itu, jika korbannya menolak HW terus membujuknya hingga mengeluarkan ucapan manis.
Lalu, apa yang ucapan HW sehingga korban luluh dan menurut padanya?
Berikut inilah beberapa ucapan pelaku HW hingga korban tak berkutik menolaknya.
"Jangan takut, enggak ada seorang ayah yang akan menghancurkan masa depan anaknya," rayu HW seperti yang tercantum dalam dakwaan.
HW diketahui menjalankan aksi cabul kepada 12 santriwatinya sejak 2016.
Saat ini, baru diketahui bahwa total korban yang telah dirudapaksa HW itu mencapai 21 orang.
Dari 12 santriwati sebelumnya, delapan di antaranya telah melahirkan bayi.
Bejatnya, HW merudapaksa belasan santriwatinya di berbagai tempat.
Satu di antaranya adalah di Pesantren Tahfidz Madani, rumah tempat korban belajar dan menghafal Al Quran.
Karena perbuatan bejatnya itu, empat korbannya hamil dan melahirkan.
Ada sembilan bayi yang dilahirkan akibat pemerkosaan yang dilakukan Herry Wirawan.
Dia meyakinkan korban yang hamil akibat napsu bejatnya dengan berjanji akan merawat anak-anak hasil perudapaksaan.
"Biarkan dia lahir ke dunia, Bapak bakal biayai sampai kuliah, sampai dia sudah mengerti, kita berjuang bersama-sama," katanya.
Kepada para korbannya, HW menanamkan doktrin bahwa guru harus selalu ditaati.
"Guru itu Salwa Zahra Atsilah, harus taat kepada guru," kata HW seperti dikutip dari berkas dakwaan
Dalam dakwaan juga terungkap santriwati tak berani melaporkan perbuatan bejat guru ngajinya tersebut karena janji-janji HW.
Para korban dijanjikan menjadi polisi wanita sampai janji akan menjadikan pengurus di pesantren.
Ia juga menjajikan membiayai kuliah dan mengurus pesantren.
Dalam surat itu, tertulis HW tinggal di Dago Biru, Kota Bandung.
Namun, berdasarkan penelusuran wartawan Tribunjabar.id, ia tak tinggal lagi di sana.
Hal ini diungkapkan oleh seorang warga di RW 04, Dago Biru, Ashari (61).
"Sudah lama dia enggak ada di sini. Lupa sejak kapan, tapi sudah lama sekali," ujarnya, Kamis (9/12/2021).
Lebih lanjut Ashari pun mengungkapkan seperti apa sosok HW di matanya.
Ia mengatakan, HW sering belanja ke tempat jualannya.
Menurutnya, HWadalah sosok pendiam dan kadang bersikap tak acuh.
"Dia pernah ngajar di lembaga pendidikan sekitar sini, tapi sudah lama sekali, sekarang enggak tahu di mana tinggalnya," kata Ashari.
Ketika mendengar mengenai kasus HW, Ashari kaget.
Ia pun geram dengan perbuatan pelaku.
"Apalagi korbannya banyak sampai melahirkan anak, ini perbuatan di luar kemanusiaan. Saya berharap pelaku dihukum berat," ujarnya.
Kini, HW sedang diadili di Pengadilan Negeri Bandung.
Adapun agenda persidangannya masih menghadirkan saksi-saksi.
Berdasarkan dakwaan jaksa penuntut umum, HW merudapaksa santriwati nyaris setiap hari.
Akibat hal tersebut, sejumlah santriwati hamil.
Bahkan, ada korban yang mengadu kepada HW bahwa dirinya hamil.
Baca juga: Kasus Guru Pesantren Rudapaksa 12 Santriwati, Ridwan Kamil Minta Pelaku Dihukum Seberat-beratnya
Namun, guru pesantren itu malah melontarkan janji-janji manisnya kepada korban.
"Biarkan dia lahir ke dunia, bapak bakal biayai sampai kuliah, sampai dia mengerti, kita berjuang bersama-sama," kata HW seperti dikutip di berkas dakwaan jaksa.
HW juga melancarkan aksi tipu daya lainnya.
Kepada para korban, ia menjanjikan anak yang dilahirkan akan dibiayai dari kuliah sampai bekerja.
Lalu, pelaku juga menjanjikan anak korban akan menjadi polwan hingga menjadi pengurus pesantren.
Sementara itu, kepada para santriwati korbannya, HW juga kerap mencekokinya dengan pemahaman bahwa guru harus ditaati.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul SIASAT Herry Wirawan Rudapaksa Santriwati Bujuk dan Bisikan Sesuatu, Ini Ucapan Herry ke Korbannya
