Sidak Harga Pangan di Pasar Jelang Nataru: Cabai Rp 80 Ribu Per Kg, Minyak Rp 18 Ribu Per Liter

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar inspeksi mendadak harga kebutuhan pokok ini dilakukan sebagai antisipasi

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/WIJANARKO
Ilustrasi Cabai dan Bawang di Pasar Rau 

Ia mengaku, berdasarkan peninjauannya yang mendadak tersebut, masyarakat di kawasan Pasar Phulakerti disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Baik pedagang maupun pengunjung memakai masker, menjaga jarak, serta kondisi pasar yang kini kian bersih.

Dalam operasi pasar kali ini, Airlangga didampingi Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya dan Wakil Ketua Komisi VI DPR Demer Sumarjaya Linggih.

Jelang Natal dan Tahun Baru 2022, sejumlah harga sembako dan komoditas pangan mulai mengalami kenaikan.

Berdasarkan pemantauan Wartakota (Group TribunBanten.com), harga cabai rawit naik drastis dari Rp, 50 ribu per kilogram menjadi Rp 90 ribu per kilogram di Pasar Slipi.

Sejak 16 Desember 2021, Kepala Pasar Slipi, Kecamatan Palmerah, Achmad Subhan, mengungkapkan,
kenaikan harga cabai sekira Rp, 45 ribu.

"Minyak masih. Kalo minyak yang curah Rp, 20.000 lalu yang kemasan Rp, 22.000 itu perkilogram. Kalau telur masih stabil," kata dia saat dihubungi Sabtu (18/12/2021).

Menurut Subhan, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga cabai naik drastis hingga Rp, 45 ribu.

Pertama karena cuaca jelang natal sering hujan dan terkadang juga masih ada panas.

Sehingga cuaca tidak menentu ini mengakibatkan banyak cabai gagal panen dan menjadi langka.

"Kemudian, sekarang masih PPKM pembeli juga ke pasar masih berkurang, kami usahakan pedagang ini khusus sembako jualnya melalui online," jelas dia.

Meski harganya naik drastis, tapi pembeli cabai rawit di Pasar Slipi masih tinggi karena kebutuhan pokok.

Ia berharap masyarakat bisa mengerti dengan kenaikan harga cabai di Jakarta khususnya di Pasar Slipi.

"Ya kami tidak ingin ada keluhan dari konsumen, tapi yang mengatur harga bukan kami dan kenaikan harga pun bukan keingiman kami," tuturnya.

Baca juga: Daftar Kenaikan Harga Minyak Goreng, Cabai, dan Telur Ayam pada November 2021, Apa Penyebabnya?

Sementara itu, pedagang cabai bernama Dwi melanjutkan, dirinya terpaksa menaikan harga cabai karena dari distributornya harga cabai sudah mahal.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved