Buka-bukaan Korban Rudapaksa Sopir Angkot Serang-Balaraja, Terungkap Alasan Naik Angkutan Umum
SP (24), mengungkap alasan mengapa naik angkot jurusan Serang-Balaraja pada malam hari.
TRIBUNBANTEN.COM - SP (24), mengungkap alasan mengapa naik angkot jurusan Serang-Balaraja pada malam hari.
Sopir angkot, IS (22) dan kernetnya, GG (24) merudapaksa SP (24).
Setelah dirudapaksa, SP (24), dibuang dari Jembatan Tirtayasa ke Sungai Ciujung, Kabupaten Tangerang, Banten.
Upaya rudapaksa itu disertai tindak pidana pencurian dan upaya pembunuhan terhadap SP.
SP nekat naik angkot pukul 00.30 WIB karena ingin menemui orang tua di Balaraja, Kabupaten Tangerang.
"Orang tua di Balaraja, baru pulang dari Lampung, makanya dia (SP) ingin nengok," ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, kepada TribunJakarta.com, Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Rampok dan Perkosa Wanita di Angkot Serang-Balaraja, Derita Sopir: Penumpang Sepi, Takut Naik Mobil
Mengapa sampai memberanikan diri berangkat tengah malam?
Zain menjelaskan, SP melakukan itu karena khawatir tidak punya waktu untuk bertemu orang tuanya.
"Karena SP besoknya harus kerja, makanya dia daripada besok enggak bisa kerja, makanya dia maksain malam itu juga," jelasnya.
Kronologi
Zain menceritakan, kejadian berawal saat SP (24) ingin menjenguk orang tuanya yang berada di Balaraja, Kabupaten Tangerang pada Kamis (20/1/2022) pukul 00.30 WIB.
Saat itu, ia menaiki angkot jurusan Serang-Balaraja.
"Kasus ini sangat sadis dan membuat korbannya menjadi trauma hingga saat ini," kata Zain di Tigaraksa, Selasa (26/1/2022).
Pada waktu itu, SP berangkat menggunakan angkot yang disopiri IS (22) dan kernetnya GG (24).
Kondisinya, di dalam angkot tersebut hanya ada ketiga orang tersebut.