Kasus Mingguan Covid-19 Terus Meninggat, Kementerian Kesehatan Ketatkan Tracing dan Testing

Hal tersebut dilakukan karena kasus konfirmasi positif Covid-19 terus meningkat dalam seminggu terakhir.

Editor: Renald
Istimewa via Tribun Jogja
Ilustrasi dokter mengenakan baju hazmat saat memeriksa pasien Covid-19. 

TRIBUNBANTEN.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan perketat tracing dan testing Covid-19.

Hal tersebut dilakukan karena kasus konfirmasi positif Covid-19 terus meningkat dalam seminggu terakhir.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi membenarkan kenaikan tingkat positif dalam seminggu terakhir.

“Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65 persen. Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing,” ujar dr Nadia.

“Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 4805 agar kita dapat melihat perkembangannya dalam 7 hari dan tidak terfokus dengan data harian saja."

"Hal ini agar kita dapat melihat data secara utuh sehingga dapat memperoleh informasi yang tepat,” tambah Nadia.

Baca juga: Sosok Jessica Tanoesoedibjo, Putri Hary Tanoe yang Dilamar Anak Bos Emtek

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang hingga 7 Februari 2022: Kota Serang Masuk Level 3, Simak Daftarnya!

Peningkatan Testing dan Tracing

Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) PCR kepada warga di Krukut, Taman Sari, Jakarta, Senin (10/1/2021). Ditargetkan sebanyak 500 warga mengikuti tes usap massal Covid-19 usai ditemukannya 36 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, hingga membuat 4 RT melakukan micro lockdown. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
(ilustrasi) Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) PCR kepada warga di Krukut, Taman Sari, Jakarta, Senin (10/1/2021). Ditargetkan sebanyak 500 warga mengikuti tes usap massal Covid-19 usai ditemukannya 36 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, hingga membuat 4 RT melakukan micro lockdown. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kenaikan positivity rate ini menunjukan kemampuan deteksi Indonesia dalam hal testing dan tracing.

Jumlah orang yang di tes adalah 5,75 per 1000 penduduk per minggu (per tanggal 30 Januari 2022).

Angka ini jauh diatas angka anjuran WHO, yaitu 1 per 1000 penduduk per minggu.

“Peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru."

"Ini juga merupakan usaha untuk mendeteksi lebih awal gejala Covid-19 yang diderita oleh tiap-tiap individu."

"Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus mengingat varian Omicron yang memiliki persebaran lebih cepat namun cenderung tidak bergejala,” jelas dr Nadia.

Baca juga: Makanan Khas Perayaan Tahun Baru Imlek yang Dipercaya Bawa Hoki, Ada Ikan hingga Jeruk

Pemerintah Sudah Mengantisipasi Kenaikan Kasus

Sebelumnya, kenaikan angka kasus dalam satu minggu terakhir telah diantisipasi oleh Kementerian Kesehatan dengan menyiapkan kapasitas tempat tidur perawatan Covid-19.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved