Akhirnya! Sebanyak 1.700 Warga Desa Julang Dapat Kartu Sehat untuk Berobat Gratis

Akhirnya! Sebanyak 1.700 Warga Desa Julang Dapat Kartu Sehat untuk Berobat Gratis

Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
Tribunbanten.com/Desi Purnamasari
Kepala Desa Julang Karso saat ditemui di ruang kerjanya. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Kepala Desa Julang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, buat program meluncurkan program Kartu Desa Sehat atau yang disebut katu julang peduli (KJP).

Hal tersebut sebagai solusi untuk menjamin kesehatan warga desa, yang tidak memiliki jaminan kesehatan (BPJS).

Melalui Kartu Desa Sehat ini, warga Julang mendapat fasilitas pengobatan gratis, yang bisa dilakukan di fasilitas kesehatan mana saja.

Baca juga: Langsung Direspons Cepat oleh Megawati, Dorce Gamalama Dapat Bantuan Biaya Berobat: Panjang Umur Ibu

Kepala Desa Julang, Karso mengatakan, bahwa program ini sudah dirasakan oleh sebanyak 1.700 warga, dari total 3.800 warga Julang secara keseluruhan.

Ia mengatakan, bahwa KJP ini hanya diperuntukan bagi warga yang kurang mampu, dan tidak memiliki jaminan kesehatan (BPJS).

"Untuk datanya, pasti seiring berjalannya waktu akan selalu berubah, karena memang ini hanya diperuntukan bagi warga kurang mampu," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/2/2022).

Pengobatan dengan nilai bantuan Rp 500 ribu perorang ini memiliki jangka satu tahun.

Sedangkan untuk rujukan, diberikan bantuan transportasi menuju Rumah sakit.

Meski sudah ada kartu Indonesia sehat (KIS) dan BPJS, banyak warga miskin yang tidak kebagian kartu tersebut.

"Sekalipun saya ajukan, tetap tidak bisa dapat. Untuk itu, Kartu Desa Sehat dibuat sebagai bentuk perhatian kami kepada masyarakat,’’ ujarnya.

Selain itu, kata Karso, bahwa untuk warga yang sudah mendapatkan KJP, pada saat akan berobat harus membawa kartu tersebut, dan kwitansi hasil berobatnya tersebut.

Untuk nantinya ditukar dengan nilai uang ke pihak Desa.

"Jadi kalau warga sudah selesai berobat kwitansi sama KJP nya dibawa kesini untuk rembes uangnya," katanya.

Maka nantinya KJP ini fungsi untuk melihat jumlah saldo yang telah digunakan oleh warga.

Ia juga memastikan, KJP ini dibuat dengan barcode yang aman dan dijamin tidak akan ada yang bisa menduplikat, karena data warga yang dapat KJP sudah tercatat.

Karso menjelaskan, bahwa untuk dana yang ia gunakan untuk membuat KJP ini, merupakan dana sumbangsih pribadi.

Hal ini ia lakukan, guna membantu masyarakatnya dan bekerja dengan tenang, lantaran tidak ada lagi warga yang kesulitan dalam berobat.

Karena menurutnya kesehatan adalah hal yang utama.

"Ingin kerja dengan tenang dan masyarakat senang," katanya.

Ia pun mengatakan KJP ini sudah berjalan selama kurun waktu 1 tahun. Dan sudah dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Baca juga: Pilu Denada, Jual Semua Aset untuk Bertahan Hidup dan Berobat Sang Putri, Akui Tak Ada Penghasilan

Selain itu, ia pun berharap agar kedepannya program ini akan terus berjalan, dan akan diupdet kembali untuk melakukan kerjasama dengan pihak rumah sakit serta kelinik.

Untuk menjamin agar program itu tepat sasaran, pemerintah desa melakukan sensus kependudukan secara berkala, guna memastikan kondisi ekonomi dan sosial warganya.

Pemerintah desa juga akan menerapkan sistem pembayaran nontunai (autodebit), untuk pembayaran pengobatan sehingga pengelolaan administrasi lebih akuntabel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved