Motif Warga Jember Ikuti Ritual di Pantai Payangan Hingga Tewaskan 11 Orang: Berikut Daftar Korban

TRIBUNBANTEN.COM - Warga Jember yang sedang melakukan ritual di Pantai Payangan terseret ombak dan menyebabkan 11 orang tewas.

Total warga yang mengikuti ritual tersebut, yakni sebanyak 24 orang.

11 korban yang tewas terseret ombak berasal dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara.

Orang-orang tersebut berangkat dengan dipimpin oleh ketua kelompok bernama Nurhasan.

Dan terdapat satu oang supir yang mengantar kelompok tersebut.

Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Ritual Pantai Payangan Jember, 10 Orang Meninggal Dunia

Kapolsek Ambulu, AKP Ma'ruf menjelaskan bahwa terdapat 20 anggota yang turun ke tepi pantai.

Ke-20 orang tersebut segera berdiri dengan saling menggandengkan siku satu sama lain.

"Sedangkan, yang empat menunggu di atas," ujarnya, seperti diberitakan Surya.co.id, Minggu.

Satu diantara keempat orang itu adalah supir yang mengantar, karena ia memang tak mengikuti ritual tersebut.

Lalu, tiga orang petinggi kelompok yang berada di kawasan pasir yang lebih atas.

Motif Warga Jember Ikut Ritual

Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo menjelaskan, warga yang mengikuti ritual tersebut percaya bahwa kegiatan ritual itu dapat menyucikan diri dengan mandi air laut.

“Menurut korban selamat, mereka tidak melihat ombak yang dari arah kanan, tiba-tiba datang menerjang. Di sana ada tebing yang halangi pandangan,” jelasnya.

Baca juga: Soal Ritual di Pantai Payangan Jember yang Telan Korban, Khofifah: Waspada Potensi Gelombang Tinggi

Ia menjelaskan, ritual yang dilakukan warga Jember memiliki berbagai maksud dan tujuan.

Mereka berharap ritual tersebut dapat membantu untuk melancarkan usaha, menyelesaikan masalah keluarga, serta memudahkan untuk mendapatkan pekerjaan.