Miris! Awal Tahun 2022, Kasus Kekerasan Anak & Perempuan di Lebak Didominasi Oleh Kejahatan Seksual

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN LEBAK - Kasus kekerasan anak dan perempuan di Lebak dalam satu bulan di awal Tahun 2022 ini, sudah tercatat ada 20 kasus kekerasan.

Dari kasus kekerasan yang terdata, kebanyakan kekerasan di dominasi oleh kasus pelecehan seksual.

Kasus tersebut kebanyakan terjadi pada bulan Januari tahun 2022.

Menurut data Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Penanganan Perempuan dan Anak (PPA), kekerasan banyak dilakukan oleh laki-laki.

Baca juga: Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan & Anak Turun, DKP3A Kabupaten Serang Justru Khawatirkan Hal Ini

Kepala UPTD PPA Kabupaten Lebak Puji Astuti mengatakan, kekerasan atau pelecehan seksual banyak dilakukan oleh orang terdekat.

"Kekerasan tersebut dilakukan oleh bapak tiri, saudaranya, ustadz, bapak kandung, temannya, dan ada juga teman yang kenal dari media sosial seperti itu," katanya saat ditemui oleh TribunBanten.com, Rabu (16/2/2022).

Dari 28 kecamatan yang ada di Lebak, kasus kekerasan banyak terjadi di wilayah pedesaan dibanding perkotaan.

Untuk jenis kasus kekerasannya, yakni pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Baca juga: Polres Serang Terima Laporan 69 Kasus Kekerasan Anak Selama 2021, Begini Langkah Wali Kota Serang

"Yang jelas faktor dari kekerasan semuanya itu dari faktor ekonomi, setelah saya turun ke lapangan menyelidiki," katanya.

Untuk korban KDRT yang sendiri, saat ini didominasi oleh usia 18-23 tahun.

Puji Astuti menjelaskan, untuk kasus kekerasan seksual yang tidak tertangani, karena kasus ini begitu sensitif bagi yang mengalamiya.

"Mereka yang tidak tertangani, karena mereka tidak melaporkannya yah. Kalo mereka sudah melapor kepada pihak kita, atau polisi, pasti tertangani,"pungkasnya.