Fakta-fakta Hujan Es Batu di Surabaya, Ternyata Disebabkan karena Hal Ini
Berikut ini fakta-fakta hujan es batu yang terjadi di Surabaya, ternyata disebabkan karena hal ini
TRIBUNBANTEN.COM - Hujan es batu terjadi di Surabaya pada Senin (21/2/2022).
Hujan es batu di Surabaya terjadi pada siang hari sekitar pukul 14.55 WIB.
Peristiwa tersebut sempat mengehbohkan masyarakat setempat dan juga ramai di media sosial.
Salah satu akun Twitter @sheibriel2 mengunggah video yang memperlihatkan kondisi tumpukan es batu di teras rumahnya.
Akun tersebut mengkonfirmasi bahwa hujan es batu terjadi di daerah Wiyung.
BMKG mengungkap, selain di daerah Wiyung, hujan es batu ini juga terjadi di daerah Nganjuk, Madiun, dan Kediri.
Berikut ini fakta-fakta hujan es batu yang terjadi di Surabaya.
1. Penyebab terjadinya hujan es batu di Surabaya
Disebut oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Koordinator BMKG Jawa Timur, penyebab utama hujan es batu ini adalah awan cumulonimbus.
Hasil analisis penyebab hujan es batu di Surabaya menurut BMKG, yakni suhu konvektif sebagai syarat terjadinya awan konvektif tercapai, sehingga membentuk awan penghujan yaitu awan Cumulonimbus yang relative tinggi dengan ketinggian 8-9 km dengan suhu puncak awan bisa mencapai -69 hingga -100 derajat Celsius.
Serta, nilai reflektivitas awan penghujan pada Citra Radar relative tinggi, pada kejadian hujan es di Surabaya nilai refletivitasnya sekitar 50-60 dBz.
Mengapa terjadi hujan es?
Kejadian Surabaya hujan es ini dijelaskan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Sidoarjo Jawa Timur, Teguh Tri Susanto SSi MT, fenomena hujan es tersebut dalam ilmu meteorologi juga disebut dengan hail.
Hail atau hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola.
Teguh Tri Susanto atau yang akrab disapa Toto menjelaskan bahwa hujan es ini terjadi disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb).
"Puncak awan Cb dapat menghasilkan butiran es," kata Toto, menerangkan terjadinya hujan es di Surabaya kepada Kompas.com, Selasa (21/2/2022).
Butiran es ini terjadi ketika downdraft atau aliran udara ke bawa dari awan Cb cukup tinggi, dan didukung juga suhu permukaan atau daratan cukup dingin, maka hujan dari awan Cb jatuh dalam bentuk butiran es.
Berdasarkan citra satelit Himawari-8 IR Enhanced menunjukkan, pada saat kejadian tampak pertumbuhan awan yang signifikan dan berpotensi terbentuknya awan Comulonimbus.
2. Masyarakat masih harus waspada potensi hujan es
Fenomena hujan es di Surabaya yang terjadi kemarin, kata Toto, masih ada wilayah yang berpeluang mengalami cuaca ekstrem di Jawa Timur berupa hujan disertai angin kencang dan petir yang dikhawatirkan memicu hujan es.
"Masih bisa. Karena masih dalam fase puncak musim penghujan," kata Toto.
Adapun, berikut daftar beberapa wilayah yang masih berpeluang cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai karena bisa memicu berbagai bencana hidrometeorologi, termasuk salah satunya hujan es. Berlaku 22-24 Februari 2022.
Kabupaten Pasuruan
Bondowoso
Tuban
Pacitan
Sampang
Surabaya
Sidoarjo
Kota Mojokerto
Kabupaten Mojokerto
Lamongan
Bojonegoro
Jombang
Kota Malang
Batu
Kabupaten Probolinggo
Lumajang
Situbondo
Banyuwangi
Bangkalan
Sumenep
Trenggalek
Tulungagung
Kabupaten Madiun
Kota Kediri
3. Tips saat hujan es turun
Jika Anda sedang berada di wilayah yang terjadi hujan es, seperti hujan es batu di Surabaya yang terjadi Senin kemarin, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk melindungi diri.
- Berlindung dalam rumah atau bangunan yang kokoh.
- Segera menepi ke warung-warung terdekat jika sedang berkendara, baik pengguna roda 4 atau roda 2.
- Jangan beraktivitas di ruang terbuka.
- Jangan masukan es dari hujan itu ke dalam gelas sebagai minuman karena kita tidak tahu partikel-partikel polutan apa saja yang ikut mengkristal.
- Laporkan fenomena hujan es yang terjadi ke akun sosial media resmi BMKG baik di FB, Twitter atau IG.