Bapak dan Anak di Blitar Kompak Mencuri Burung, Diringkus Warga, Diserahkan ke Polisi
Bapak dan Anak di Blitar Kompak Mencuri Burung, Diringkus Warga, Diserahkan ke Polisi
Melihat rumah korban sepi karena pintu depannya tertutup, tanpa membuang waktu Nanang langsung turun dan segera melancarkan aksinya.
"Informasinya, sore itu korban belum pulang dari berdagang keliling, sedang istrinya di rumah. Namun saat itu istri korban tidak terlihat, kemungkinan sedang sibuk di dapur," kata kapolsek.
Setelah melihat sekitar rumah korban aman karena sepi, mendekati rumah korban.
Sedangkan anaknya tetap duduk di atas sepeda motor di tepi jalan kampung itu, seperti mendapat pelajaran dari sang bapak bagaimana kejahatan dilakukan.
"Ia langsung mengambil burung dan sangkarnya yang mengantung di teras rumah korban. Namun tanpa diduganya, aksinya ketahuan tetangga korban, sehingga diteriaki maling-maling," ungkap Burhanuddin.
Karena ketahuan dan diteriaki maling, Nanang terperanjat dan langsung berlari ke arah motor tetapi tangannya tetap menenteng sangkar berisi burung murai.
Ironisnya, si anak kali ini menjadi pengendara motor yang langsung tancap gas begitu bapaknya duduk di boncengan.
Keduanya kabur ke arah Timur atau arah Polsek Garum.
Warga yang marah mengejarnya dengan motor juga.
Mungkin karena gugup karena dikejar warga kampung, Af tak mampu mengendarai motornya dengan baik.
Saat melintas di depan Polsek Garum atau di Kelurahan Tawangsari, mendadak laju motornya oleng ke kiri.
"Jalan di TKP cukup padat perkampungan sehingga kemungkinan si bocah gugup," terang Burhanuddin.
Di tengah kegugupannya, si bocah malah membuat motor oleng ke kiri lalu terjerembab ke selokan.
Alhasil, bapak dan anaknya bersamaan terjatuh ke dalam selokan juga.
Dan belum sempat kabur, massa sudah datang dan mengepungnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/ilustrasi-ditangkap.jpg)