Cegah Stunting, Calon Pengantin hingga Ibu Hamil Dapat Pendamping di Tingkat Desa
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berupaya mencegah stunting.
Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berupaya mencegah stunting.
Sampai 2024, target stunting harus turun di posisi 14%. Artinya, setiap tahun kasus stunting harus turun sebanyak 5%.
Pihak Pemerintah Provinsi Banten menargetkan bebas stunting pada 2024.
Untuk itu, 8.130 tim pendamping keluarga dibentuk untuk mengurangi kasus stunting di Banten.
"Tahun 2024, kita diminta untuk di posisi 14%," ujar Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN RI, Eni Gustina, saat ditemui di acara Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting (RAN PASTI) di Provinsi Banten, di hotel Horison Ultima, Senin (7/3/2022).
Baca juga: Kota Serang Masuk Zona Kuning Stunting, Kecamatan Kasemen Sumbang Kasus Tertinggi
Lanjut Eni, dari 8.130 pendaming keluarga artinya ada 2.500 orang yang akan didampingi mulai dari 3 bulan sebelum menikah.
"Kami dampingi calon pengantin, ibu hamil, sampai yang sudah melahirkan," paparnya.
Agar muncul ibu hamil yang direncanakan sehingga resiko bayi lahir stunting dapat dikurangi.
"Sehingga lahir bayi yang sehat, tidak lahir bayi yang panjangnya kurang dari 8 senti, prematur dan lainnya," terangnya.
"Pendamping keluarga ini baru tahun ini, tahun 2018 kasus stunting masih diangka 29%, 2019 di angka 27,7% dan 2021 turun menjadi 24,4%," sambungnya.
Para pendamping utu akan dilimpahkan pada ibu PKK, bidan, ibu kader setempat.
"PKK, bidan dan kader sebagai pendampingnya karna mereka yang lebihtau data orang yang mau menikah dan hamil di wilayahnya masing-masing," paparnya.
Baca juga: Tiga Daerah di Banten Alami Peningkatan Kasus Stunting, Berikut Datanya
Upaya yang harus dilakukan untuk menurunkan kasus stunting yaitu harus menyamakan data dengan para petugas pendamping yang sudah disiapkan.
"Dilakukan pendampingan dari calon pengantin, ibu hamil, balita, setelah usai pendampingan kemudian dilakukan evaluasi," katanya.