Dindikbud Banten Ungkap Makna dari Tanah dan Air yang Dibawa Wagub Andika Ke IKN Nusantara
Dindikbud Banten Ungkap Makna dari Tanah dan Air yang Dibawa Wagub Banten Andika Ke IKN Nusantara
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Haris
Alasan dipilihnya tanah dari Keraton Surosowan, selain sebagai simbol kejayaan Banten masa silam, tanah tersebut juga sebagai tanah asli Kerajaan Banten, dan juga representasi wilayah pesisir di Banten utara.
Sementara air diambil dari Kawasan Keraton Tirtayasa, yang terletak di Desa Tirtayasa, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang Provinsi Banten.
Alasan air tersebut diambil di sana, karena Sultan Ageng Tirtayasa merupakan sultan yang berjasa dalam pengairan.
"Air dari sumur di Kawasan Istana Tirtayasa ini diambil, sebagai penghargaan atas jasa Sultan Ageng Tirtaya yang berhasil dalam pembangunan system pengairan di Banten," ungkapnya.
Di samping itu, Bara menyampaikan alasan tanah dan air tersebut memiliki makna khusus, lantaran untuk mendapatkan tanah dan air di sana, tidaklah sembarangan.
"Kita harus minta izin dulu ke Jaro pemerintah, ke juru kunci sama juru Viharaa. Soalnya tanah ini kan, akan ditanam di IKN di sana," terangnya.
Pihaknya juga harus meminta izin terlebih dahulu ke juru kunci yang ada di Keraton Surosoan.
Baca juga: Momen Presiden Jokowi Tuangkan Tanah dan Air dari Gubernur Anies ke dalam Kendi Nusantara di IKN
Kemudian Jaro Pemerintahan yang ada di Baduy, dan juru Vihara yang ada di Keraton Tirtayasa.
Tanah dan air tersebut juga didoakan terlebih dahulu sebelum dibawa ke IKN.
"Ada doa tertentu dari para penjaganya, harapannya semoga Indonesia makmur," terangnya.
"Kalau Baduy kan cinta damai, doanya lebih berharap supaya Indonesia aman, tidak ada lagi masalah, covid-19 berakhir dan demi kemakmuran bersama," sambungnya.
Menurut Bara, Banten turut bangga, lantaran tanah dan air dari tanah Jawara bisa ikut serta ditanam di Ibu Kota Negara.
"Kita cukup bangga, meskipun itu tanah dari Jawara. Kita bangga tanah kita menjadi tanah perwakilan di IKN, itu berarti bahwa IKN itu milik Indonesia," ungkapnya.