Relawan Inggris Syok Lihat Jasad Tentara Rusia Dipajang di Pos Pemeriksaan Ukraina: Itu Peringatan

Pria asal Inggris, Ben Spann (36) menceritakan pengalamannya saat menjadi relawan tentara Ukraina untuk memerangi pasukan Rusia.

Skynews.com
Relawan perang asal Inggris, Ben Spann saat berfoto bersama tentara Ukraina. 

TRIBUNBANTEN.COM - Pria asal Inggris, Ben Spann (36) menceritakan pengalamannya saat menjadi relawan tentara Ukraina untuk memerangi pasukan Rusia.

Tak memiliki pengalaman militer serta tanpa pamit ke anak dan istrinya, Ben Spann nekat datang ke Ukraina untuk memberi bantuan.

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, setelah berangkat dari Inggris ke Polandia, Ben masuk ke Ukraina bersama empat mantan tentara Inggris yang turut menjadi relawan perang di Ukraina.

Relawan perang asal Inggris, Ben Spann memilih pulang ke Inggris seusai menyadari dirinya tidak bisa membantu apa-apa di medan perang melawan Rusia.
Relawan perang asal Inggris, Ben Spann memilih pulang ke Inggris seusai menyadari dirinya tidak bisa membantu apa-apa di medan perang melawan Rusia. (Skynews.com)

Baca juga: Pilu Warga Ukraina, Mengungsi di Musim Dingin, Rusia Sepakat untuk Evakuasi Warga dari 4 Kota

Setibanya di bagian barat Ukraina, Ben bersama rekan-rekannya sesama relawan tinggal di sebuah rumah kecil tanpa kasur, dan suplai air bersih.

Ben mengaku terkejut karena realita tidak sesuai ekspektasinya.

Ben bercerita, dirinya dan rekan-rekannya mengira akan dijemput dari rumah kecil tersebut dan diberikan perlengkapan perang, namun hal itu tidak terjadi.

Pada suatu malam, Ben dan rekan-rekannya justru disergap oleh tim SWAT Ukraina.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Tunjukan Tanda Siap Lakukan Negosiasi, Harga Minyak Dunia Langsung Turun

Mereka mencurigai Ben dan rekan-rekannya sebab mereka ternyata belum mendaftar secara resmi bergabung dengan pasukan warga negara asing di Ukraina.

"Kami duduk di sana dengan AK-47 mengarah ke kepala kami selama 20-30 menit," ungkap Ben.

Ben mengatakan, dirinya dan rekan-rekannya kemudian diperiksa oleh tim SWAT Ukraina tersebut.

Begitu tim SWAT Ukraina itu tahu bahwa Ben dan rekan-rekan ben adalah relawan tentara, ketegangan mulai mereda.

Ben menyampaikan, keesokannya, ia pergi mengunjungi markas militer Ukraina.

Pada pos pemeriksaan, Ben melihat jasad dua tentara Rusia dipajang berdiri dengan topi menutupi wajah mereka.

"Ini adalah peringatan kepada pasukan Rusia," ujar Ben.

Baca juga: Amerika Serikat Tegaskan Bakal Sanksi China jika Bantu Rusia dalam Peperangan Melawan Ukraina

Ben mengaku pada akhirnya dirinya dan rekan-rekannya gagal mendapatkan bantuan senjata dari pasukan militer Ukraina.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved