Harga Minyak Goreng Kemasan Setuh Rp 50 Ribu Per 2 Liter, Emak-emak Kesel dan Merasa Dipermainkan!
Harga Minyak Goreng Kemasan Setuh Rp 50 Ribu Per 2 Liter, Emak-emak Kesel dan Merasa Dipermainkan!
Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Marisah, warga Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, mengaku kesel lantran harga minyak goreng yang saat ini melonjak tinggi di sejumlah pasar tradisional dan juga ritel modern.
Perempuan 56 tahun ini pun mengaku merasa dipermainkan oleh pemerintah.
Lantaran saat ini minyak goreng yang sudah melimpah, namun harganya yang cukup mahal.
Baca juga: Daftar Lengkap Harga Minyak Goreng Terbaru di Alfamart & Indomaret dari Paling Murah hingga Termahal
"Kemarin harganya murah tapi barangnya langka, sekarang barangnya banyak tapi harganya mahal. Kesal saya mau mempermainkan emak-emak ini pemerintah," turunya dengan raut wajah kesel.
Perempuan berkerudung ini juga bercerita, bahwa dirinya sempat menjadi korban dari kelangkaan minyak goreng beberapa waktu lalu.
Karena stok minyak goreng di rumahnya habis, ia pun harus berkeliling ke sejumlah minimarket.
"Sempat tidak memasak menggunakan minyak goreng selama satu minggu, masak juga direbus aja. Karena susah nyarinya," katanya saat di warung sembako, Sabtu (19/3/2022).
Ia pun menilai, kembali melimpahnya stok minyak goreng di pasaran saat ini, membuktikan bahwa tak ada penimbunan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga.
Hal ini disampaikannya menanggapi pernyataan Kementerian Perdagangan, yang sebelumnya menuding warga menimbun minyak goreng di dapur.
"Jadi ini terbukti kan bukan emak-emak yang menimbun ya," kata dia.
Ibu rumah tangga lainnya, Lavita (29), juga mengkritik pemerintah yang tak sanggup menyediakan pasokan minyak goreng melimpah, sekaligus dengan harga terjangkau.
Ia juga mengatakan, bahwa hal ini sangat menyulitkan masyarakat di tengah himpitan ekonomi.
"Sekarang uang Rp 50 ribu aja cuman dapet minyak goreng 2 liter, belum beli sayurannya. Pusing jadinya," katanya.
Ia juga mengatakan, pemerintah harus segera ambil tindakan jangan berlarut, mengingat saat ini akan menjelang ramadan.
Sebelumnya, pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sejak Rabu (16/3/2022) menyusul adanya kelangkaan yang terjadi belakangan ini.
HET minyak goreng yang berlaku sebelumnya mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.
Baca juga: Minyak Goreng Kemasan Melambung, Kini Pedagang di Pasar Pamarayan Lebih Pilih Minyak Curah
Regulasi tersebut terbit menyusul adanya kenaikan harga minyak goreng sejak akhir tahun 2021.
Kala itu harga minyak goreng kemasan bermerek sempat merangkak ke angka Rp 24.000 per liter.
Melalui HET, harga minyak goreng ditetapkan seharga Rp 11.500 hingga Rp 14.000 per liter.
Hanya saja, ketika harga minyak goreng di pasaran sudah turun, keberadaan barang tersebut justru menjadi langka.