Rara Si Pawang Hujan Sempat Tak Boleh Masuk Sirkuit Balap Mandalika, Namun Aksinya Berujung Viral!
Rara Si Pawang Hujan Sempat Tak Boleh Masuk Sirkuit Balap Mandalika, Namun Aksinya Berujung Viral!
TRIBUNBANTEN.COM - Hal menarik terjadi pada ajang MotoGP Mandalika hari ini, Minggu (20/3/2022).
Adalah kehadiran pawang hujan di tengah derasnya hujan, yang berhasil menarik perhatian.
Sosok pawang hujan itu bernama Rara Istiati Wulandari.
Buntut dari aksi ritualnya mengusir hujan, nama Rara bahkan masuk trending Twitter.
Akan tetapi, di balik ceritanya menjadi pawang hujan di MotoGP, Rara sempat tak diperbolehkan masuk ke sirkuit balapan.
Baca juga: Sosok Rara Istiati, Pawang Hujan yang Viral Beraksi di MotoGP Mandalika 2022, Digaji Ratusan Juta!
Ia menyebut pihak penyelenggara tak tahu perihal kehadirannya sebagai pawang hujan.
"Contohnya kayak pengawalan presiden pelantikan, pak Erick Thohir udah nyebar foto wajah Rara pawang hujan. Kalau di sini belum, pihak Dorna belum tahu, pihak TNI-nya juga belum tahu, harusnya kan wajahku disebar jadi tahu ini pawang hujannya," kata dia dikutip dari video wawancara TribunLombok, Minggu (22/3/2022).
Rara juga menemukan kesulitan lain saat ia berusaha masuk sirkuit balapan.
Dia tak bisa masuk karena ada pengalihan jalan lantaran sang Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri ajang balap tersebut.
Ia pun menyayangkan karena dirinya tidak diberikan akses penuh masuk ke sirkuit.
Akibat kesulitan masuk sirkuit, alhasil aksi ritual mengusir hujan sempat terhambat.
"Pawang hujan harusnya dikasih all akses, tapi tadi aku sempet di pintu B1 aku berhenti karena macet. Aku jalan jauh akhirnya awannya (hujan) sudah turun. Sebenarnya, ada pengalihan untuk Presiden. Aku memaklumi," tambah dia.
Meskipun sempat menemui kendala, akhirnya Rara bisa masuk ke sirkuit dan melakukan aksinya sebagai pawang hujan.
"Tadi aku udah enggak boleh masuk, bule enggak tahu fungsi pawang hujan. Aku masuk doa sebentar. Aku keluar lagi."
"Sebenernya enggak boleh masuk, aku tetep masuk. Akhirnya race berjalan ketika melambangkan dupa," tutur dia.