'Orang Mati Di Mana-mana' Warga Mariupol Gemetar Ceritakan Kotanya Luluh Lantak Setelah Dibom Rusia

Kota Mariupol luluh lantak setelah mendapatkan serangan bom dari Rusia. Presiden Ukraina menggambarkan kondisi  kota itu.

Editor: Vega Dhini
AFP / Citra satelit © 2022 Maxar Technologies
Citra satelit Maxar pada 12 Maret 2022, menunjukkan pemandangan multispektral kebakaran di kawasan industri Distrik Primorskyi di Mariupol barat, Ukraina. 

TRIBUNBANTEN.COM - Kota Mariupol luluh lantak setelah mendapatkan serangan bom dari Rusia. Presiden Ukraina menggambarkan kondisi  kota itu.

Invasi Rusia ke Ukarina sudah belangsung selama empat minggu.

Kini Kota startegis pelabuhan Mariupol telah menjadi "abu tanah mati" usai dibom habis-habisan oleh Artileri Rusia.

Rudal Kinzhal - Rusia luncurkan rudal hipersonik Kinzhal ke gudang senjata misil dan amunisi di dekat Deliatyn, Ukraina Barat. Seberapa besar kekuatan militer Moskow?
Rudal Kinzhal - Rusia luncurkan rudal hipersonik Kinzhal ke gudang senjata misil dan amunisi di dekat Deliatyn, Ukraina Barat. Seberapa besar kekuatan militer Moskow? (dailymail.co.uk via Wartakotalive.com)

Baca juga: Hindari Kematian, Komandan Rusia Sampai Nyamar Hanya Pakai Dalaman, Tetap Kepergok Tentara Ukraina

Baca juga: Putin Terancam Disingkirkan Elite Rusia Pakai Racun Buntut Invasi Ukraina, Ada Musuh dalam Kandang?

Baca juga: Adu Canggih Rudal S-400 Rusia Vs Patriot Amerika, Mana yang Lebih Unggul?

Baca juga: Invasi Ukraina Alami Stagnasi, Rusia Disebut Minta Bantuan Korut, Respons Kim Jong Un Tak Terduga

Hal itu disampaikan oleh para pejabat Ukraina, ketika para penyintas menggambarkan pelarian mereka melewati mayat-mayat yang menumpuk di jalan-jalan.

Melansir dari The Guardian, Gubernur Donetsk, Pavlo Kyrylenko, menuduh pasukan Vladimir Putin menembak tanpa pandang bulu di wilayah sipil.

Hal itu ketika pejabat setempat mengatakan dua "bom super-kuat" telah menyerang di tengah upaya untuk menyelamatkan 100.000-200.000 warga sipil yang tersisa yang tengah bersembunyi di ruang bawah tanah dan tempat penampungan.

Dalam pidato hariannya, Zelensky mengatakan sopir bus dan personel layanan darurat dalam satu konvoi yang berusaha menyelamatkan orang-orang dari Mariupol telah ditawan pada Selasa.

 “Kami melakukan segala yang kami bisa untuk membebaskan orang dan membuka blokir pergerakan bantuan kemanusiaan”, kata Zelensky.

Zelensky menggambarkan pemandangan di kota itu yang sudah terlihat tidak manusiawi.

"Tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada obat-obatan. Di bawah penembakan terus-menerus, di bawah pengeboman terus-menerus," katanya.

Presiden Ukraina mengatakan dia telah berbicara dengan Paus Fransiskus yang dia undang ke negara itu dalam misi belas kasihan yang dia yakini mungkin untuk diselenggarakan.

Di sisi lain sekelompok 780 pria, wanita dan anak-anak yang ketakutan dan trauma tiba di Lviv dengan kereta api pada Selasa sore dengan cerita-cerita mengerikan tentang kehancuran.

Sebagian besar segera memakai pelatih ke Polandia dengan jatah makanan. 

Seorang di antaranya, Yulia Krytska (42) mengatakan dia akan tinggal di Ukraina - tetapi tidak akan pernah bisa kembali ke rumah.

“Saya ingin dunia tahu tentang Mariupol,” kata Krytska.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved