Pedagang Gorengan di Tangerang Selatan Terpaksa Naikkan Harga karena Harga Minyak Goreng Tinggi

Pedagang gorengan di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terpaksa menaikkan harga gorengan karena saat ini harga minyak goreng masih tinggi.

Editor: Anisa Nurhaliza
Wartakotalive.com/Rizki Amana
Ilustrasi. Sumi (48) pedagang gorengan di kawasan Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Kota Tangsel 

TRIBUNBANTEN.COM - Pedagang gorengan di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terpaksa menaikkan harga gorengan karena hingga saat ini harga minyak goreng masih tinggi.

Pemilik kios gorengan di Tangsel bernama Amin (55) mengaku bahwa ia merasa kelabakan dan bingung untuk lanjut menjalankan usahanya, sebab minyak goreng merupakan bahan pokok untuk berdagang.

Sementara, hingga saat ini harga minyak terus melambung tinggi.

Terlebih, usaha gorengannya yang berada di kios berukuran 5x4 meter itu merupakan sumber Amin beserta sang istri untuk mencari rezeki.

Baca juga: Hotman Paris Tanggapi Harga Minyak Goreng Mahal: Emak-emak Jangan Mau Dikompori!

Diakui Amin, ia dan istrinya sudah berjualan gorengan di lokasi tersebut selama 8 tahun.

Namun, sebelum Amin menetap berdagang gorengan pada kios tersebut, ia memang telah berjualan gorengan sangat lama, yakni selama kurang lebih 25 tahun.

"Sudah 25 tahun berdagang gorengan sejak dari pikulan, dorongan dan sekarang mangkal di sini," katanya saat ditemui Tribuntangerang.com di Serua, Rabu (23/3/2022).

Kebutuhan hidup keluarganya memang bergantung pada usaha gorengan ini hingga kenaikan harga minyak goreng membuatnya kebingungan.

Dan saat ini, Amin mengaku kesulitan untuk berdagang karena harga minyak terus melonjak.

Baca juga: Warga Antre demi 5 Liter Minyak Goreng Curah hingga Malam, Panjang Antrean Nyaris Satu Kilometer

Sebab, ia tak pernah berdagang gorengan dengan menggunakan minyak curah dengan alasan agar kualitas makanan tetap terjaga.

"Ya sebelum harga minyak naik penghasilan jualan gorengan lumayan lah. Tetapi dengan harga minyak naik tinggi begini ya jadi pas-pasan untuk menutupi kebutuhan keluarga," kata Amin di sela kesibukannya menggoreng ubi.

Setiap hari, dia membutuhkan 10 liter minyak goreng untuk menggoreng segala macam bahan makanan.

Modal yang dikeluarkan untuk minyak goreng Rp 460.000 hingga Rp 480.000 per hari.

"Ya variasi harganya (minyak goreng kemasan) ada yang Rp 46.000 ada yang Rp 48.000 (per kemasan)," ucap Amin.

Meskipun harga minyak goreng kemasan mahal, dia tak ingin mengganti minyak goreng curah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved