Putin Berencana Hadiri KTT G20 di Indonesia, Perdana Menteri Australia Langsung Hubungi Jokowi

Kabar soal Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia pada akhir tahun ini, menggemparkan berbagai pihak.

Dok. Sekretariat Kabinet
Presiden Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, di sela-sela KTT APEC, di Beijing, Senin (10/11/2015). 

TRIBUNBANTEN.COM - Kabar soal Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia pada akhir tahun ini, menggemparkan berbagai pihak.

Satu di antaranya bagi Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, yang merasa khawatir berkaitan dengan perang yang diinisiasi Rusia terhadap Ukraina.

Morrison pun mengaku telah menghubungi Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan keberatannya.

Perdana Menteri Asutralia Scott Morrison. Pemerintah Australia mengeluarkan travel warning ke Indonesia untuk liburan Natal dan Tahun Baru.
Perdana Menteri Asutralia Scott Morrison. Pemerintah Australia mengeluarkan travel warning ke Indonesia untuk liburan Natal dan Tahun Baru. (SYDNEY MORNING HERALD)

Baca juga: Jurnalis Rusia Nekat Merekam Suasana Mencekam, Akhirnya Tewas dalam Insiden Penembakan di Ukraina

Dilansir TribunWow.com dari Reuters, Kamis (24/3/2022), Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang menilai apakah Rusia harus tetap berada dalam kelompok G20 Setelah invasi ke Ukraina.

Namun, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan tuan rumah G20 Jakarta telah mengundang Putin ke KTT kepala negara November 2022 di Bali.

Ia pun menyatakan bahwa Putin sudah memiliki rencana untuk hadir, meski masih harus melihat keadaan nantinya.

"Tergantung banyak hal, termasuk situasi Covid yang semakin membaik. Tapi, sejauh ini ya niatnya datang," ujar Lyudmila Vorobieva saat konferensi pers.

Baca juga: Rusia Minta Bantuan Korea Utara terkait Invasi Ukraina, Kim Jong Un: Kamu Terlalu Gila!

Mengenai kemungkinan Rusia akan didepak dari G20, Lyudmila Vorobieva menilai hal tersebut tidaklah relevan.

Pasalnya, pertemuan yang diadakan pada bulan Oktober - November di Bali itu membahas soal ekonomi alih-alih konflik seperti di Ukraina.

"Tentu saja, pengusiran Rusia dari forum semacam ini tidak akan membantu menyelesaikan masalah ekonomi. Sebaliknya, tanpa Rusia, itu akan sulit," ujar Lyudmila Vorobieva.

"Kami sangat berharap pemerintah Indonesia tidak menyerah pada tekanan mengerikan yang sedang diterapkan tidak hanya di Indonesia, tetapi begitu banyak negara di dunia oleh Barat."

Sementara itu, dilansir AFP, Kamis (24/3/2022), PM  Morrison menyatakan keberatannya akibat agresi Rusia ke negara tetangga Ukraina.

"Saya pikir kita perlu memiliki orang-orang di ruangan yang tidak menyerang negara lain," kata Morrison.

Baca juga: Duta Besar Rusia Sebut Presiden Vladimir Putin Berencana Hadiri KTT G20 di Indonesia

Untuk itu, Morrison mengatakan dia telah melakukan kontak langsung dengan Jokowi, tentang kehadiran Putin di Kelompok G20, yang menyatukan pelaku ekonomi top dunia, termasuk Amerika Serikat, China, Jepang, dan beberapa negara Eropa.

"Rusia telah menginvasi Ukraina. Ini adalah tindakan kekerasan dan agresif yang menghancurkan aturan hukum internasional," kata Morrison pada konferensi pers di Melbourne.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved