Di Cikeusal Kabupaten Serang, Emak-emak Rela Antre Berebut Minyak Goreng Curah

Di Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang, Warga Rela Antre Berebut Minyak Goreng Curah

Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Desi Purnamasari
Warga antre minyak goreng curah. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG -
Pasca pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET), minyak goreng kemasan dan harga diserahkan pada mekanisme pasar.

Hal itu membuat harga minyak goreng kemasan mahal, dengan kisaran harga Rp 24.000 hingga Rp 26.000 per liternya di pasaran.

Hal ini, membuat pembeli beralih ke minyak goreng curah, yang harganya lebih murah dari minyak kemasan.

Baca juga: Sidak ke Pabrik Minyak di Cilegon, Wakapolda Banten hingga DPRD Pantau Penyaluran ke Distributor

Seperti yang terjadi Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, warga rela antre dan berdesakan demi mendapatkan minyak goreng curah, pada Senin (28/3/2022).

Pantauan TribunBanten.com di lokasi, nampak warga antre sambil membawa jeriken, untuk bisa mendapatkan minyak goreng yang dijual lebih murah dari kemasan.

Mereka sudah menunggu sejak siang hingga sore hari, untuk dapat mendaftarkan nama terlebih dahulu.

Hal ini lantaran minyak goreng curah baru akan datang pada malam hari, dan keesokan harinya, minyak baru dapat dibagikan ke warga yang sudah mendaftar.

Warga yang sudah mendapatkan nomor antrean, masih harus berderet dengan jerikennya.

Semakin sore, antrean minyak goreng pun tidak dapat terurai, karena masyarakat terus berdatang.

Satu warga hanya diperbolehkan membeli 3 liter minyak goreng curah.

Hal tersebut karena pasokan minyak goreng yang juga dibatasi oleh pihak distributor.

Menurut salah seorang warga, Suhesti, dirinya lebih memilih minyak goreng curah karena harganya jauh lebih murah dari minyak goreng kemasan.

"Ya harganya jauh lebih murah, kalau dipasar jugakan minyak goreng curah Rp 20 ribu perliter. Makannya disini antre juga engga papah," katanya.

Perempuan berusia 55 tahun ini juga mengaku, minyak goreng curah ini sangat membantu baginya yang hanya berjualan nasi uduk.

Karena menjelang Ramadan saat ini, justru bahan pokok pun turut melajok, sehingga dirinya pun harus berputar otak agar dapat tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Sayakan jualan uduk di rumah, jadi harga minyak goreng curah Rp 14 ribu per liter  ini cukup membantu," ujarnya.

Baca juga: Minyak Goreng Kemasan Kembali Penuhi Rak Ritel Modern, Emak-emak: Nggak Jadi Beli, Mahal!

Ia pun mengaku mendapat informasi ini langsung dari pihak agen.

Sehingga dirinya pun menginformasikan kepada tetangga lainnya yang juga sedang membutuhkan minyak goreng.

Selain itu, perempuan berkerudung ini pun mengaku sudah mengantre sejak siang dan baru dapat mendaftar pada sore hari.

"Dijatah 3 liter perorang, tapi saya berharap sih bisa dapet 5 liter. Soalnya kalau 3 liter paling 2 minggu kepakainya," katanya.

Ia pun berharap harga minyak goreng dapat normal kembali.

Karena hal ini menurutnya sangat menyulitkan masyarakat dan juga pedangang kecil. 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved