Natalis dan Engel Kabur dari Kelompok OPM Papua Barat karena Merasa Ditelantarkan
Natalis dan Engel Kabur dari Kelompok OPM Papua Barat karena Merasa Ditelantarkan
TRIBUNBANTEN.COM – Merasa ditelantarkan, Natalis Watora (25) dan Engel Feneteruma (31) melarikan diri dari Kelompok Tentara Pembebasan Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap XII Kaimana-Kuri.
Mereka juga takut ketika beberapa simpatisan lainnya berencana melakukan aksi di pertigaan masuk TPU, kurang lebih 200 meter sebelah barat Yonif 764/IB.
Karena dari perasaan terlantar dan ketakutan itulah, keduanya kabur dan berniat kembali ke kampung asalnya, yakni Kampung Rauna.
Baca juga: Prada Yotam Bugiangge, Prajurit TNI AD Diduga Kabur Gabung KKB Papua, Tinggal Baju Disemak-semak
Saat kembali ke Kampung Rauna, keduanya berjalan menyusuri hutan.
Sesampainya, mereka memutuskan bertemu dengan kepala distrik untuk membawa keduanya ke Koramil 1804-07/Kambrauw.
Tujuannya untuk menyerahkan diri dan bersedia memberikan keterangan kepada pihak Kodim 1804/Kaimana.
Natalis dan Engel kabur dengan membawa dua mata panah, dua buah peluru senapan angin kaliber tiga milimeter dan lainnya sebagai barang bukti.
Proses penyerahan diri keduanya didampingi langsung oleh Kepala Distrik Kambrauw, Barent Tumanat dan diterima oleh Danramil 1804-07/Kambrauw Kapten Inf Frans Aboda.
Baca juga: Bukan Kabar Ini yang Aku Mau, Ungkapan Pilu Kekasih Danpos Marinir yang Gugur Diserang KKB Papua
Kedua simpatisan itu akhirnya membuat surat pernyataan untuk kembali setia kepada NKRI dan tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia.
"Kami meminta kepada warga Kampung Rauna yang lain, agar tidak terpengaruh dengan ajakan dari orang yang tidak bertanggungjawab," ujar salah satu Simpatisan TPNPB-OPM, Natalis.
"Saya berjanji tidak akan mengulangi apa yang telah kami perbuat, selalu setia kepada NKRI, dan mendukung segala bentuk kebijakan pemerintah Indonesia," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Merasa Ditelantarkan, Natalis dan Engel Kabur dari Kelompok OPM Papua Barat"