Tragedi Kecelakaan Maut di Pegunungan Arfak, Eks Kapolda Papua Beberkan Fakta Ini
Mantan Kapolda Papua, Paulus Waterpauw, mengucapkan dukacita mendalam atas kecelakaan maut di Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat.
TRIBUNBANTEN.COM - Mantan Kapolda Papua, Paulus Waterpauw, membeberkan fakta terkait insiden kecelakaan maut di Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat.
Dia membeberkan fakta bahwa kejadian itu terjadi saat pekerja tambang rakyat sedang menaiki truk yang mengalami gagal rem.
“Saya ikut berdukacita kepada seluruh korban kecelakaan maut ini. Kiranya keluarga yang ditingalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi peristiwa ini,” ujar Deputi II Badan Nasional Pengelolaan Potensi Perbatasan (BNPP) RI itu, pada Kamis (4/14/2022).
Baca juga: Kecelakaan Maut di Pegunungan Arfak, 18 Orang Tewas Akibat Truk Tabrak Tebing
Jika berkaca dari kejadian itu, dia meminta, kepada Pemda juga dapat mengevaluasi pemanfaatan tambang rakyat dengan berbagai hal yang bisa menyebabkan risiko yang dihadapi ke depan
Mantan Kabaintelkam Polri ini juga berharap peristiwa ini menjadi pelajaran semua pihak.
“Harapan saya dengan adanya kejadian ini, tambang itu ditutup sementara,” pungkas Waterpauw.
Dia meminta pemerintah setempat dapat membantu para korban memulangkan jenazahnya ke daerah asalnya masing-masing.
“Saya harap pemerintah daerah bisa membantu para korban dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing,” jelas Waterpauw.
Dia mengimbau kepada para pekerja yang berasal dari luar Papua untuk tetap memperhatikan keselamatan kerja, sebab hal tersebut menjadi utama.
“Mencari nafkah boleh saja tapi keselamatan yang utama,” terangnya.
Ucapan dukacita juga disampaikan oleh Kepala suku besar Pegunungan Arfak Obet Ayok Rumbruren.
“Sebagai manusia kita turut berdukacita atas kecelakaan dimana 18 orang yang meninggal dunia, termasuk masih ada korban yang luka berat. Saya sempat melihat korban saat dirawat di rumah sakit angkatan laut. Sebagai tokoh masyarakat, kami menyampaikan turut berdukacita atas musibah ini,” ujar Rumbruren.
18 orang dilaporkan tewas akibat truk tabrak tebing di Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat.
Para korban adalah pekerja tambang asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ini merupakan kecelakaan terbesar yang pernah terjadi di Papua Barat.