Profil Brigadir Iis Mulya Polwan Polda Banten Pernah Bertugas di Afrika dan Jago Bahasa Prancis
Mendengar deru tembakan bersahutan setiap hari menjadi hal yang biasa saat Brigadir Iis Mulya bertugas di Afrika Tengah
Penulis: Agung Yulianto Wibowo | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Agung Yulianto Wibowo
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Mendengar deru tembakan bersahutan setiap hari menjadi hal yang biasa saat Brigadir Iis Mulya bertugas di Afrika Tengah.
Polwan Polda Banten berusia 30 tahun ini satu di antara 140 personel dari Indonesia yang bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Tiga bulan pertama tidak bisa tidur, terbayang suami, anak-anak, dan orang tua di rumah," katanya kepada TribunBanten.com di Mapolda Banten, Kamis (14/4/2022).
Namun, seiring berjalannya waktu, polisi asal Pandeglang ini terbiasa dengan suara tembakan setiap hari.
Iis bertugas di Afrika Tengah selama 1 tahun.
Baca juga: KEREN! Polwan Polres Serang Kota Patroli Memakai Sepatu Roda, Patroli dan Bagikan Masker
Dia satu-satunya polwan asal Polda Banten yang dipercaya bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB.
"Sebelum berangkat ada pra-operasi selama 2 bulan di cikeas di Bogor dan selama 5 bulan di pusdik lantas Serpong ," ucapnya.
Banyak pengalaman yang didapatnya selama bertugas di Afrika.
Apalagi bertugas bersama personel gabungan dari seluruh Indonesia.
Awal Iis mendaftar menjadi pasukan PBB sebagai koki yang memasak untuk 140 personel.
"Ada tiga koki. Satu hari masak tiga kali dan bisa sampai 250 porsi sekali memasak," ujarnya seraya tertawa.
Namun setelah TR kelulusan dan pemanggilan praops, dia ditugaskan menjadi pasukan taktis yang bertugas berjaga dan berpatroli.
Baca juga: Ketika Polwan Polda Banten Bermain, Bernyanyi, dan Berjoget Bersama Anak-anak Terdampak Banjir
Saat melihat Afrika, Iis bersyukur menjadi orang Indonesia karena lebih maju dalam berbagai hal.