Curhatan Sopir Bus yang Tak Bisa Mudik, Akui Sedih Hanya Bisa Antar Penumpang: Lebaran Tetap Kerja

ada kesedihan yang kerap dirasakan oleh sopir bus selama momen mudik, harus rela mengantar penumpang pulang kampung namun tidak dengan dirinya

Editor: Anisa Nurhaliza
TribunBanten.com/Mildaniati
Para pemudik tujuan Jawa saat menaiki bus dari terminal Pakupatan Kota Serang.  

TRIBUNBANTEN.COM - Jelang lebaran, banyak masyarakat yang akan melaksanakan mudik.

Berbagai jenis kendaraan akan diramaikan oleh para pemudik yang akan melangsungkan lebaran di kampung halamannya masing-masing.

Salah satu transportasi umum yang kerap digunakan masyarakat untuk mudik ialah dengan menggunakan Bus.

Dalam situasi tersebut, sopir bus memiliki peran yang sangat besar demi kelancaran dan keselamatan para penumpangnya.

Namun di balik itu semua, ada kesedihan yang kerap dirasakan oleh sopir bus.

Baca juga: Meski Mudik, Tilang ETLE akan Tetap Berlaku di Jalan Tol Demi Keselamatan Bersama

Para sopir bus dapat mengantarkan orang lain untuk melaksanakan mudik, namun tidak dengan dirinya sendiri.

Sopir bus bernama Edi Santoso (37) merasa sedih karena ia belum bisa untuk pulang kampung ke Madiun, Jawa Timur.

Sebab, ia belum memiliki jatah libur sebagai sopir bus lintas daerah.

"Ditambah sebentar lagi jelang mudik 2022, pasti saya harus utamakan pelayanan masyarakat mudik," ujarnya saat ditemui sedang beristirahat di dalam bus yang terparkir sekitar wilayah terminal terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Jumat (22/4/2022).

Lelaki yang ditemui sedang bermain telepon genggam tersebut menilai tuntutan pekerjaannya sudah menjadi tanggung jawab ia sebagai ayah, dan harus menerima risiko yang didapat dengan lapang dada.

Baca juga: Jalang Mudik Lebaran, Dishub Cilegon Siapkan Dua Peleton Personil untuk Bantu Kepolisian

Selama mendapatkan jatah libur mingguan, ia mengaku hanya bisa menghabiskan waktu tersebut untuk bercengkrama dengan rekan seprofesi di mes perusahaan ia bekerja.

"Saya kerja harus terima risiko apapun itu" ujar Edi

Ia mengatakan mudik lebaran tahun 2022 sudah resmi diperbolehkan, sehingga membuat dirinya harus tetap bekerja saat Idulfitri.

Konsekuensinya, harapan Edi untuk melepas rindu dengan keluarga di kampung saat lebaran juga dipastikan kembali ditunda.

"Lebaran tetap kerja, kan saya yang sopir," ujar lelaki berambut pendek tersebut.

Ragam cara ia lakukan untuk melampiaskan rasa kerinduan ke keluarganya.

"Video call, dan teleponan aja saat ini," tuturnya dengan intonasi suara yang pelan.

Baca juga: H-10 Lebaran, 1.500 Pemudik Berangkat dari Terminal Pakupatan

Tujuan Edi bekerja menurutnya untuk membuat keluarganya bahagia lahir batin.

Di dalam bus berwarna hijau tersebut ia menceritakan terkait harapan bekerja untuk membuat dapurnya tetap ngebul.

"Seneng pasti melihat mereka (anak dan istri) bahagia, bisa tahu dari video call juga kan," lugasnya dengan mata yang terlihat berkaca-kaca.

Edi berharap dari kerja kerasnya ini dapat membiayai anaknya hingga meraih gelar sarjana.

Ia juga menjelaskan pendidikan sejak dini perlu dilakukan, untuk tujuan yakni bisa bekerja lain profesi dari ayahnya.

"Tabungan Alhamdulillah ada, untuk keluarga dan anak di masa depan," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Risiko Sopir Bus, Antar Penumpang Mudik Sementara Dirinya Tidak Bisa Pulang Kampung,

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved