Mudik Lebaran

Pelabuhan Merak Macet Total, Dua Kali Dilarang Mudik, Jumlah Pemudik 2022 Seperti 'Laron'

Boyamin Saiman, pegiat anti korupsi, menyoroti aktivitas mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, pada arus mudik Lebaran 2022

Editor: Glery Lazuardi
TribunBanten.com/Sopian Sauri
Jalan menuju Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, terpantau macet parah, Kamis (28/4/2022) sekitar pukul 23.00. 

TRIBUNBANTEN.COM - Boyamin Saiman, pegiat anti korupsi, menyoroti aktivitas mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, pada arus mudik Lebaran 2022.

Menurut dia, antrean kendaraan pemudik mengular selama beberapa kilometer di jalan tol dan arteri menuju Pelabuhan Merak.

"Bayangkan, dua kali Lebaran pemerintah melarang mudik untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) itu.

"Baru tahun ketiga dilepas. Sudah tentu jumlah pemudik seperti laron, puluhan juta,".

Baca juga: Detik-detik Bus Rosalia Indah Tabrak 3 Mobil Pemudik yang Sedang Antre di Gerbang Tol Merak

Jika melihat pada kepadatan arus mudik di Pelabuhan Merak, dia melihat, dua indikator.

Indikator pertama adalah penyediaan jumlah kapal feri.

Pada awal April 2022, kata dia, ASDP Merak telah mengumumkan menyiapkan 69 kapal untuk menyeberangkan pemudik.

Namun, kata dia, pada kenyataannya hanya 30-49 kapal alias separonya saja yang diterjunkan untuk mengangkut pemudik.

"Sudah tentu, para pemudik tertahan di jalan  tol dan jalan arteri sepanjang berkilo-kilo meter menuju Pelabuhan Merak," kata Boy.

Baca juga: Pelabuhan Merak Macet Parah, Wakapolri Turun Gunung, Sebut Lonjakan Kendaraan Tembus 32.000 Hari Ini

Menurut Boy dengan hanya mengoperasikan 30 kapal, terlihat jelas bahwa ASDP Merak tidak memandang mudik 2022 sebagai peristiwa akbar nasional atau extra ordinary.

Padahal sangat jelas bahwa mudik 2022 adalah peristiwa  akbar dalam sejarah Indonesia.

Boy menyatakan ASDP Merak sebenarnya bisa membuat berbagai terobosan sehingga 69 kapal bisa beroperasi semua di hari-hari puncak mudik seperti yang sebelumnya diumumkan ASDP sendiri.

Sementara itu, indikator kedua adalah kekacuan sistem tiket memasuki kapal feri melalui aplikasi Ferizy.

Aplikasi tiket ini seringkali error yang membuat pemudik menunggu waktu berjam-jam agar transaksi bisa done.

Baca juga: Beda 180 Derajat dengan Tol Tangerang-Merak, Jalur Tol Serang-Panimbang Masih Sepi Kendaraan Pemudik

"Indikator kesiapan sistem tiketing Ferizy juga merah. Pertanyaan saya, apa sebelumnya tak disiapkan antisipasi," kata Boy.

Indikator merah berikutnya adalah lambatnya koneksi internet di Pelabuhan Merak.

"Saya mendengar laporan masyarakat untuk mengirim WA saja harus menunggu beberapa menit, apalagi untuk buka internet dan  aplikasi Ferizy," tutur Boy.

Menurut Boy, di era digital, ketersediaan infrastruktur penunjang koneksi lancar internet di pusat layanan publik adalah keharusan,
apalagi di ASDP Merak dalam momen akbar Mudik 2022. Koneksi internet lancar diperlukan untuk komunikasi para pemudik.

"Dari banyak indikator, penuh  dengan angka merah," tambahnya.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved