Swedia dan Finlandia Gabung NATO, Fokus Presiden Rusia Vladimir Putin Pecah, Ini yang Diinginkan
Swedia Finlandia Gabung NATO, Fokus Presiden Rusia Vladimir Putin Pecah, Ini yang Diinginkan
TRIBUNBANTEN.COM - Intelijen Inggris mengungkap jika Finlandia dan Swedia bergabung NATO akan menjadi hari terburuk bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Disebutkan kedua negara itu pantasnya netral.
Sehingga Rusia bisa fokus lebih jauh ke selatan.
Baca juga: Rusia Ancam Swedia dan Finlandia yang Ingin Gabung ke NATO, Jika Nekat Bakal Kirim Rudal Hipersonik!
Mengutip Tribunnews.com, hal ini diungkapkan, kepala intelijen di McKenzie Intelligence Services, Louise Jones.
Intelijen itu berbasis di London, Inggris.
Ia memprediksi apa yang akan terjadi jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.
Menurutnya, ada banyak kemungkinan yang terjadi jika kedua negara tetangga Rusia itu bergabung dengan NATO.
Untuk memahami kondisi ini, Jones menyebut perlu melihat sejarah pembentukan NATO.
NATO dibentuk setelah Perang Dunia Kedua yang terdiri dari Jerman, Prancis, Inggris, AS dan negara Eropa barat lainnya.
Tujuan utamanya adalah untuk melawan Uni Soviet selama Perang Dingin.
"Untuk memahami seberapa besar langkah ini, kita harus benar-benar melihat sejarah NATO. Itu dibentuk setelah Perang Dunia Kedua, terutama berfokus pada negara-negara Jerman, Prancis, Inggris dan tentu saja AS, yang sangat banyak dari Eropa Barat."
"Tujuan utamanya adalah untuk melawan Uni Soviet," terangnya.
Namun, Finlandia dan Swedia memilih netralitas selama Perang Dingin.
Sehingga, jika kedua negara tersebut bergabung NATO membuat Putin marah.
Jones mengatakan Putin ingin kedua negara tetap netral agar Putin bisa lebih fokus ke selatan.
"Ini sama sekali bukan yang dia inginkan, netralitas Finlandia dan Swedia sangat cocok untuknya, dan kemudian dia bisa fokus lebih jauh ke selatan."
Jones menyebut, kini Putin sangat sedikit untuk berbuat terhadap kedua negara itu.
"Tapi benar-benar hanya ada sedikit yang bisa dia lakukan sekarang, kudanya telah melesat dengan baik dan benar," jelasnya.
Padahal sebelumnya Putin telah memperingatkan kedua negara itu agar tidak bergabung dengan NATO.
Namun, informasi terkini, Finlandia rupanya mengabaikan ancaman Rusia karena nekat akan bergabung dengan NATO.
Baca juga: Sanksi ke Rusia Hantam Balik Ekonomi AS, Harga Barang Konsumsi di Eropa Jadi Meroket!
Bahkan, Presiden Finlandia, Sauli Niinisto bahkan meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk berkaca.
Menurutnya, invasi Rusia ke Ukraina mengubah situasi.
Karena hal itu menunjukkan Rusia yang menyerang negara tetangganya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Intel Inggris: Bergabungnya Finlandia-Swedia ke NATO Bakal jadi Hari Buruk bagi Putin
