Seorang Pemuda Kepergok Memikul Mayat Ayah Kandungnya yang Berlumur Darah, Kepalanya Sampai Terpisah
Beberapa warga melihat pemuda berinisial FR memikul ayah kandungnya sendiri bernama Ramlan (45). FR memikul Jasad yang kepalanya terpisah dari tubuh.
TRIBUNBANTEN.COM - Warga Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dikejutkan saat melihat momen yang tak biasa.
Terlihat seorang Pemuda yang dikenalnya menggotong mayat seseorang pada Jumat (13/5/202).
Seorang warga bernama Jono menjelaskan terkait kejadian yang ia lihat pada pagi hari itu.
Saat itu, ia melihat pemuda berinisial FR memikul ayah kandungnya sendiri bernama Ramlan (45).
FR memikul Jasad yang kepalanya terpisah dari tubuh.
Saat mengetahui bahwa mayat yang dipikulnya merupakan ayah kandungnya sendiri, sontak warga langsung syok saat mengetahuinya.
Jono mengaku melihat FR memboyong mayat Ramlan sejauh 100 meter dari rumahnya.
Saat ditanya warga, FR mengaku hendak membawa mayat ayahnya itu ke pemakaman.
Ayah FR juga ternyata seorang ketua RT 15 RW 04 Dusun Sajingan, Desa Semanga.
"Warga melihat terduga pelaku menyeret jasad korban yang diduga telah meninggal, warga pun terkejut dan geger," ungkap Jono dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Sabtu (14/5/2022).
Warga yang heran tak langsung menghentikan aksi FR, Jono dan beberapa warga lainnya mengamati pelaku terlebih dahulu.
Tak lama setelah itu, warga langsung mengamankan FR dan mengikatnya dengan tali.
Dan beberapa warga lainnya bergegas melapor ke polisi.
“Warga mengikat terduga pelaku pakai tali, sembari menunggu petugas kepolisan tiba di TKP,” kata Jono.
Selang satu jam warga melaporkan ke polisi, kata Jono, petugas kepolisian pun tiba di TKP guna memasang garis polisi.
“Polisi memasang garis polisi dan langsung membawa terduga pelaku dan barang bukti ke Polres Sambas,” ujar Jono.
Bukan cuma Jono, warga lainnya bernama Samsidar turut menyaksikan peristiwa pilu itu.
Ia mengaku sempat meminta FR untuk menghentikan langkahnya saat menggotong mayat sang ayah kandung.
Namun kala itu, FR mengaku hendak memakamkan sendiri mayat ayahnya di pemakaman Dusun Sajingan Kecil yang berjarak 300 meter dari rumahnya.
Untuk menuju pemakaman, FR melewati jalan papan dan jalan beton dengan lebar kurang lebih 1 meter.
“Kami berteriak ke pelaku turunkan jasad ayahmu itu, namun kami tidak berani menghentikannya langsung sebab khawatir pelaku melukai kami,” kata Samsidar.
Samsidar mengatakan diduga FR membunuh ayahnya dengan parang panjang yang ditemukan di dapur rumah korban.
“Usai membunuh korban, tersangka kemudian membawa dengan cara memikul jasad korban menuju ke pemakaman, warga melihatnya,” jelas Samsidar.
Samsidar mengatakan bahwa kala itu tak ada warga yang melihat DR membunuh ayahnya.
Namun saat ditengok warga, dapur rumah pelaku dan korbam dipenuhi dengan darah.
“Polisi tiba di lokasi kejadian dan mengamankan sebilah parang panjang itu sebagai bukti, tersangka juga diamankan ke Polres Sambas untuk siperiksa,” imbuh Samsidar.
Setelah FR diamankan petugas dari Polres Sambas, jenazah Ramlam pun dimakamkan oleh keluarga pada Jumat sore.
Sosok Korban dan Pelaku
Jono berujar selama ini masyarakat tidak pernah berpikir pelaku ada masalah dengan orang lain apalagi terlebih dengan ayahnya sendiri.
Karenanya, warga pun terkejut saat mengetahui aksi pembunuhan FR terhadap ayah kandungnya sendiri.
Padahal menurut warga, almarhum Ramlan adalah sosok yang baik hati.
“Ketika anaknya minta uang dikasih uang, dengan kejadian ini kami merasa terkejut, karena kita tidak menduga bisa sejauh ini tindakan anak kepada orangtuanya. Sebab kasih sayang sudah diberikan kepada anaknya,” ungkap Jono dilansir dari
Menurut Jono, warga melihat keseharian korban adalah sosok yang baik dan ramah kepada masyarakat.
Korban juga merupakan Ketua RT yang berprilaku baik kepada warganya.
“Korban ini Ketua RT 15 RW 04, dikenal baik lah korban ini, sedangkan tersangka ini lebih pendiam tetapi tidak pernah ada tindakan kejahatan apalagi mengancam nyawa,” akui Jono.
Pelaku Dites Kejiwaan
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalbar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, tersangka FR diketahui kecanduan alkohol dan obat batuk.
"Riwayat pelaku, diketahui sering mengonsumsi minuman keras jenis arak dan obat batuk," kata Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan dilansir pada Sabtu (14/5/2022).
Efek minuman keras itu, pelaku jadi sering marah-marah tanpa sebab dan pernah mengancam akan membunuh kedua orangtuanya.
"Keterangan ibunya, pelaku pernah 2 kali mengancam ingin membunuh kedua orangtuanya dan sering marah dengan alasan yang tidak tentu," ucap Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.
FR saat ini sudah ditangkap dan masih dalam pemeriksaan penyidik.
Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan, hasil pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya dilakukan di dapur dalam kondisi rumah sedang kosong.
"Pelaku mengakui telah membunuh korban dengan sebilah parang panjang dengan cara memenggal leher korban," sambungnya.
Atas perbuatannya, pelaku FR dijerat Pasal 340 atau Pasal 338 KUHP atau Pasal 44 Undang-undang tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
"Kita juga akan mengecek kejiwaan pelaku," imbuh Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/ilustrasi-pembunuhan.jpg)