Ingin Gabung NATO, Tapi Swedia Menolak Jadi Pangkalan Militer Aliansi dan Markas Senjata Nuklir
Ingin Gabung NATO, Tapi Swedia Menolak Jadi Pangkalan Militer Aliansi dan Markas Senjata Nuklir
Dia mengaku telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang keputusan itu, dengan mengatakan dia ingin "mengatakannya dengan jujur".
Presiden Rusia sebelumnya mengatakan kepada Finlandia bahwa akan menjadi "kesalahan" untuk bergabung dengan NATO, yang didirikan pada tahun 1949 untuk melawan ancaman dari Uni Soviet.
Diketahui Putin menggunakan niat Ukraina untuk bergabung dengan aliansi sebagai salah satu alasan invasi.
Menteri luar negeri negara-negara NATO, yang bertemu di Berlin, telah berjanji untuk memberikan jaminan keamanan bagi Finlandia dan Swedia selama proses bergabung.
Baca juga: Finlandia dan Swedia Gabung ke NATO, Presiden Turki Tayyip Erdogan Tegas Menentang
Adapun proses untuk bisa menjadi anggota resmi NATO diperkirakan membutuhkan waktu hingga satu tahun.
Swedia dan Finlandia sama-sama netral selama Perang Dingin, dan keputusan mereka untuk bergabung dengan NATO akan menjadi salah satu perubahan terbesar pada arsitektur keamanan Eropa selama beberapa dekade.
Ini mencerminkan pergeseran besar opini publik di kawasan Nordik sejak Rusia menginvasi tetangganya, Ukraina, pada Februari lalu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Swedia Ingin Gabung NATO, Tapi Menolak Jadi Markas Senjata Nuklir dan Pangkalan Militer Aliansi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/sekretaris-jenderal-nato-jens-stoltenberg-melihat-menteri-luar-negeri-finlandia.jpg)