Peternak Sapi di Cilegon Tak Panik dengan Adanya PMK, Tapi Risau Pendistribusiannya
Peternak Sapi di Cilegon Tak Panik dengan Adanya PMK, Tapi Risau Pendistribusiannya
Penulis: Sopian Sauri | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Sopian Sauri
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Peternak sapi di Kota Cilegon, Sigita mengaku tidak merasa panik, dengan adanya Penyakit Mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.
Dirinya mengaku, kepanikan ada buka terhadap PMK-nya, namun kepanikan itu ada pada distribusi sapinya.
"Kepanikan pedagang itu distribusinya, seperti sekarang ini tamu sudah banyak datang untuk memesan, namun hal itu tidak terjadi karena keterbatasan stok sapi," ucapanya kepada TribunBanten.com saat diwawancara beberapa waktu lalu.
Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, DKPP Kota Cilegon Lakukan Antisipasi dan Sosialisasikan Penyakit PMK
Ia mengatakan, biasanya tamu datang untuk melihat, memilih, dan boking, ada juga yang membeli langsung.
"Kadang pembeli satu masjid sampe puluhan ekor, bahkan sampai mencapai 50 ekor," Kata Sugita.
Sugita mengaku, memiliki kandang sapi dengan berkapasitas 258, dengan 3 blok, yang per satu bloknya terisi 64 sapi.
“Sekarang satu blok pun belum penuh, cuma ada 42 sapi," ucapnya.
Menurutnya, hal ini terjadi karena adanya hambatan pemberangkatan sapi, karena untuk mengantisipasi wabah.
“Kita hanya mengikuti aturan saja," ujarnya.
Sugita menjelaskan, untuk antisipasi pertama kita mengikuti prosedur yang diberikan oleh dinas.
Baca juga: PMK Mulai Mewabah, Para Pedagang Kurban Khawatir Jika Ada Larangan Pembelian dari Luar Provinsi
"Kita menyediakan tim medis, pertama sapi datang kita disinfektan, bersihkan kandang dan kita sudah siapkan suntikan khusus untuk anti stres dan antibiotik," jelasnya.
"Jika terdapat hewan yang terdampak PMK, kita sudah menyiapkan tempat khusus untuk karentina hewa tersebut," tambahnya.
Sugita berharap, mudahan-mudahan sebelum sebulan menjelang Idul Adha sudah bisa eskis, penjualannya lancar.