Potret Kawah Hasil Lesatan 50 Rudal Nuklir Setan II Rusia, Ancaman Nyata untuk Barat
Potret Kawah Nuklir Hasil Lesatan 50 Rudal Setan 2 Rusia, Ancaman Nyata untuk Barat
TRIBUNBANTEN.COM - Rusia dikabarkan akan memiliki 50 rudal nuklir baru untuk melawan musuhnya.
Dilaporkan bahwa 50 nuklir setan-2 setinggi 14 lantai ini, bisa menghancurkan semua musuh Barat Putin.
Mengutip TribunMedan.com seperti dilansir dari Dailymail, Kepala Badan Antariksa Rescosmos Dmitry Rogozin menyebut, bahwa lusinan rudal Sarmat-2 baru dengan berat 280 ton ini akan dikerahkan pada musim gugur, untuk mengancam musuh-musuh Rusia.
Baca juga: Putin Peringatkan Negara Barat, Rudal Nuklir Satan II Bisa Musnahkan Prancis dan Inggris Seketika
"Tinggal menasihati para agresor untuk berbicara lebih sopan dengan Rusia," katanya.
Sebagai bukti kekuatan Sarmat, ia juga telah memamerkan rekaman lubang sedalam 26 kaki dan lebar 66 kaki yang disebabkan oleh salah satu rudal ketika ditembakkan tanpa hulu ledak.
Ia menegaskan bahwa lesatan rudal ini akan membuat kawah nuklir yang luar biasa dan menghabiskan seluruh musuh.
"Dengan muatan nuklir, kawah seperti itu di lokasi musuh akan sangat besar dan sangat dalam, dan radioaktif."
Ia juga mengatakan, rudal terbaru ini akan menjadi rudal paling kuat di dunia.
"Dan bukan hanya satu, tetapi persis sebanyak rudal nuklir paling kuat di dunia akan dikirimkan ke wilayah musuh yang ganas."
"Dan kita akan segera memiliki hampir 50 Sarmats seperti itu rudal itu dikenal di Barat sebagai Satan-2 untuk tugas tempur."
Rogozin juga memberikan ancaman serangan nuklir terhadap Barat yang melibatkan Satan-2.
Baca juga: Rusia Bakal Bangun 12 Pangakalan Militer Baru di Barat, Buntut Finlandia dan Swedia Daftar NATO
Rudal balistik antarbenua memiliki jangkauan 11.200 mil, dan dapat menyerang target pada kecepatan 15.880mph, setelah terbang di luar angkasa atau melalui kutub utara atau selatan.
Dua minggu lalu, Rogozin juga telah mengancam akan menghapus Ukraina dari peta, dan menghancurkan Barat dalam waktu setengah jam.
Hal ini seusai NATO terus menabuh genderang perang dan memberikan senjata pada Ukraina.
Sumber: (Tribunnews/Dailymail)