Dikecam MUI Gegara Ramal Anak Ridwan Kamil, Rara Pawang Ujan Beri Pembelaan: Memang Beda Keyakinan

Pawang hujan ternama Raden Rara Istiati Wulandari atau yang kerap disapa Rara menanggapi dengan santai kritik keras Majelis Ulama Indonesia (MUI).

TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Raden Rara saat melakukan aksinya di mana klaimnya akan membuat suhu Sirkuit Mandalika lebih dingin beberapa waktu yang lalu. 

TRIBUNBANTEN.COM - Pawang hujan Raden Rara Istiati Wulandari atau Rara mendapat kecaman keras Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat.

Bukan tanpa sebab, pasalnya Rara sempat meramal kondisi anak Ridwal Kamil, Emmeril Kahn yang hilang di Sungai Aaare Swiss.

Mendapat kritikan pedas dari MUI, Rara pun membeberkan pembelannya melalui media sosial Instagram.

Ia mengaku merasa biasa saja dengan kecaman MUI terhadap dirinya.

"Tanggapan aku ya biasa aja dapat kecaman MUI," tulis Rara.

Baca juga: Berusaha untuk Ikhlas, Keluarga Ridwan Kamil Sudah Konsultasi dengan Ulama dan Persiapkan Semuanya

Rara lalu menegaskan dirinya bukan seorang muslim, kemudian membahas soal selogan Bhineka Tunggal Ika.

"Aku kan non muslim beda gaya keyakinan budaya kolom agama di KTP ku kan aliran kepercayaan"

"Bukankah INDONESIA ITU menerapkan BHINEKA TUNGGAL IKA BERBEDA BEDA TETAPI TETAP SATU KITA INDONESIA," tulis Rara.

Rara menilai ramalan yang kerap ia sampaikan merupakan bentuk anugerah dari Tuhan.

Ia juga menegaskan sampai saat ini masih percaya dengan kehadiran Tuhan.

"Buat aku rara ramalan itu adalah hobby anugerah ALLAH TUHAN YME berupa energy indigo

toh aku selalu ketik dan mengucapkan bacaan akahic record jagad alam semesta melalui penerawangan bacaan tarot rara itu bisa meleset bisa juga jitu aku Rara masih percaya adanya ALLAH TUHAN SANG MAHA PENCIPTA YG MAHA SEMPURNA," tulis Rara.

Baca juga: Warga Bern Swiss Turut Simpati atas Hilangnya Eril, Sampai Temui Ridwan Kamil Lalu Beri Pelukan

Sementara itu, adik kandung Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman, tidak mau ambil pusing dengan pernyataan-pernyataan paranormal mengenai keponakannya.

"Kami tidak mau memasuki ke dalam hal kami tidak ketahui syariatnya. Kami hanya mengikuti panduan sesuai keyakinan yang kami miliki yaitu akidah dan ajaran Islam," kata Elpi.

"Memang ini adalah ekspresi, rasa kasih sayang dari berbagai pihak. Kami berterima kasih. Bentuk kasih sayang dan simpati orang ini berbeda, sesuai pengalaman, pengetahuan, dan keyakinannya," ia menambahkan.

Kata MUI

Pihak MUI meminta warga tidak mempercayai ramalan Rara.

"Tentunya kami juga mendengar banyak komentar yang tidak pada tempatnya. Pernyataan paranormal itu jangan didengarkan lah," kata Ketua MUI Provinsi Jawa Barat Rahmat Syafei saat dihubungi melalui telepon dari Kota Bandung, Minggu.

"Paranormal itu di dalam pandangan agama ialah perdukunan. Mengenai mendengarkan peramalan itu sudah dikeluarkan fatwa, haram,"

"Para dukun diberi ruang untuk ber-statement (menyampaikan pernyataan), padahal dalam pandangan agama perdukunan itu tidak boleh," katanya.

Rahmat mengemukakan bahwa semestinya warga menunjukkan empati dan tidak melakukan hal-hal yang justru bisa menambah masalah orang yang sedang mendapat musibah.

"Jangan memperkeruh suasana dengan mengomentari pendapat paranormal, seolah membenarkan," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Santai Meski Ramalannya Soal Eril Dikritik MUI, Rara Pawang Hujan: Aku Masih Percaya Adanya Tuhan

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved