Kasus DBD di Kabupaten Serang Mulai Merebak, Kini Tercatat 105 Kasus, 5 Orang Meninggal Dunia

Kasus DBD di Kabupaten Serang Mulai Merebak, Kini Tercatat 105 Kasus, 5 Orang Meninggal Dunia

Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
Dok. Dinkes Serang
Pemantauan Jentik nyamuk di genangan air di Kecamatan Jawilan. 

Ia juga mengatakan, bahwa kasus DBD ini akan lebih rentan menyerang pada usia mudah atau usia produktif seperti anak-anak.

"Agak jarang orang dewas terkena DBD. Karena memang terkait mobilitas, seperti perilaku dan pola hidup karena memang nyamuk ini biasanya muncul di jam tertentu," katanya.

Di antarnya, seperti pada pagi hari di pukul 08.00-12.00 dan pada sore hari di 15.00-17.00 WIB.

Dalam hal ini, pihaknya telah melakukan berbagai upaya guna lakukan pencegahan diantaranya yakni dengan melakukan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), di lingkungan masyarakat.

Baca juga: 62 Kasus DBD di Kabupaten Serang, Lima Orang Meninggal Dunia Rata-rata Usia Anak

"Upayanya dengan memberantas tempat berkembang biak nyamuk, dengan menerapkan 3M menutup tempat penyimpanan air, menguras kamar mandi atau bak atau mengubur sampah, dan membersihkan drainase," katanya.

Menurutnya, peran aktif masyarakat penting serta adanya kader juru pemantau jentik (Jumantik), yang berperan untuk memantau penyebaran atau adanya perkembangan sarang nyamuk di tiap rumah.

Dan langkah terakhir yakni dengan melakukan antisipasi melalui fogging, jika ditemukan kasus DBD di satu daerah.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved