TKA China Serbu Indonesia, Sutiyoso: Bukan Pekerja Ahli, Tapi Sopir dan Satpam
Mantan Kepala BIN Sutiyoso atau yang dikenal klarifikasi soal keresahannya terhadap TKA China yang mengadu nasib ke Indonesia di depan Karni Ilyas
TRIBUNBANTEN.COM - Mantan Kepala BIN Sutiyoso atau yang dikenal (Bang Yos) klarifikasi soal keresahannya terhadap TKA China yang mengadu nasib ke Indonesia di depan Karni Ilyas.
Disampaikan Sutiyoso bahwa pernyataan yang disampaikan beberapa waktu lalu yang menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat adalah dalam tataran dinamika demografi pada konteks pertumbuhan penduduk.
Melihat Indonesia yang jumlah penduduknya kurang lebih 272 juta dan beberapa negara yang mengalami terus mengalami pertumbuhan, maka diakui Sutiyoso ini menjadi sebuah masalah.
Baca juga: China Kirim 30 Pesawat Tempur ke Zona Pertahanan Udara Taiwan, Bagaimana Respon Amerika Serikat?
Soal orang China yang datang investasi ke Indonesia menurutnya itu wajar, tetapi yang menjadi perhatiannya adalah jumlah pegawai yang berasal dari negara tersebut jumlahnya sangat besar.
"Dan itu bukan pekerja ahli, tapi juga pekerja kasar, seperti katakan supir, penggali tambang kalau, sudah satpam dan lain sebagainya," kata Sutiyoso dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Kamis (2/6/2022).
"Nah, penguasa terhadap SDA ini menjadi perhatian penting untuk suatu negara untuk menghidupi rakyatnya," tambah Sutiyoso.
Merujuk pada Amerika Serikat
Melihat Amerika Serikat terhadap intervensi kepada negara-negara yang ada di Timur Tengah dan secara langsung masuk seperti ke Libya hanya untuk menguasai Mineral dan Energi yang ada, itu juga yang menjadi salah satu kekhawatiran Sutiyoso akan berlaku di Indonesia.
"Di Amerika ada minyak itu, tetapi dia simpan untuk cadangan. Dia kan menggunakan minyak dari luar gitu. Nah, yang paling banyak minyak itu tentu ya negara-negara Timur Tengah, karena itulah dia campur tangan di sana," beber Sutiyoso.
Terlebih menurutnya Amerika Serikat yang berdalih masuk ke Irak karena memiliki senjata pemusnah, tetapi ujung-ujungnya tidak terbukti ada.
Dan PBB saat itu tidak memberi sanksi apapun pada Amerika atas tudingan tak berdasar pada Irak.
Baca juga: Lebih Mengerikan Dibanding Invasi Rusia, AS Siap Perang Melawan China Jika Nekat Serang Taiwan
Khawatir pada Tujuan TKA terhadap Indonesia.
Merujuk pada Amerika Serikat terhadap tindakannya ke beberapa negara di Timur Tengah, Sutiyoso pun khawatir kalau TKA yang dari luar memiliki tujuan yang sama ke Indonesia.
"Ya itu bisa juga dilakukan di Indonesia suatu saat, karena sekali lagi masalah yang dicari adalah sumber daya alam terutama mineral dan energi yang kita punya juga, gitu kan" ungkap Sutiyoso.
Prediksi Terhadap TKA
