Di Tahun 2023, Kemenhub Akan Reaktivasi Jalur Kereta Api Rangkasbitung - Labuan
Kementrian Perhubungan (Kemenhub) kembali merencanakan mengaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan di tahun 2023
Penulis: Nurandi | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Kementrian Perhubungan (Kemenhub) kembali merencanakan mengaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan.
Aktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan sempat terhalang wabah pandemi Covid-19.
Kereta Api Rangkasbitung - Labuan terakhir beroperasi Tahun 1983 atau tidak beroperasi selama 38 tahun.
Jalur kereta api yang menghubungkan dua Kabupaten itu yakni Lebak dan Pandeglang lekat dengan sejarahnya.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten, Kemenhub, Rode Paulus mengatakan rencana tersebut mulanya akan dilakukan pada tahun 2019.
Baca juga: Harga Cabai di Pasaran Semakin Mahal, Dinas Pertanian Lebak: Faktor Cuaca Ekstrem
"Jadi dari tahun-tahun sebelumnya sudah kami ajukan dari rencana kami dimulai pada tahun 2019 sudah muncul anggaran," katanya saat berada di Aula Setda Lebak, Rabu (22/6/2022).
Namun, rencana tersebut ditunda lantaran terhalang adanya wabah pandemi Covid-19.
"Anggaran APBN dialihkan ke penanganan Covid-19. Jadi usulan yang sebelumnya tahun 2019 tertunda, saat ini kita usulkan lagi, semoga tahun depan 2023 angaran tersebut muncul lagi," ujarnya.
Proses reaktivasi rel akan diusulkan tahun 2023, dan dalam prosesnya Kemenhub akan kembali membuka lahan untuk mengaktifkan jalur kereta api Rangkasbitung - Labuan.
Saat ini jalur tersebut sudah tertutup oleh pemukiman masyarakat yang ada di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
Rode Paulus menjelaskan, jika anggaran tahap awal yang turun akan digunakan untuk penertiban lahan, untuk proses reaktivasi jalur kereta.
Baca juga: Tim Pemajuan Hak Asasi Manusia Kemenkumham Banten Datangi Lebak dan Pandeglang, Ada Apa?
"Jadi selama penertiban lahannya tidak pernah selesai, maka untuk reaktivasi ini tidak akan pernah terwujud," ucapnya.
Dirinya menambahkan setelah proses reaktivasi jalur dan lahan selesai dua tahun setelahnya akan mulai untuk pembangunan rel kereta.