Pasukan Rusia Tinggalkan Pulau Ular karena Tugas Selesai, Ukraina Klaim Mengusirnya Pakai Rudal
Rusia menggambarkan penarikan dari Pulau Ular sebagai "isyarat niat baik". Namun, Ukraina mengklaim telah mengusir Rusia dari Pulau Ular.
Minggu sebelumnya, pada 17 Juni, pasukan Ukraina menghancurkan kapal tunda Rusia yang mereka katakan membawa amunisi, senjata, dan personel ke pulau itu.
Pada tanggal 20 Juni Ukraina menargetkan platform gas di dekat Pulau Ular yang dilaporkan telah digunakan oleh Rusia.
Baca juga: Tak Cuma soal Perdamaian di Ukraina, Jokowi dan Putin Juga Bahas Infrastruktur di IKN Nusantara
Ledakan itu begitu keras sehingga orang-orang di Vylkove, pemukiman terdekat Ukraina, bisa mendengarnya, menurut warga yang diwawancarai oleh Economist.
Pada tanggal 22 Juni Ukraina menerbitkan citra satelit pulau tersebut. Dikatakan titik-titik hitam mewakili tempat-tempat di mana ia berhasil menyerang posisi Rusia.
Rusia tampaknya telah menanggapi dengan menembakkan rudal ke wilayah Odesa.
Ukraina mengatakan enam orang terluka dalam serangan itu, termasuk seorang anak.
Blokade pelabuhan Laut Hitam Ukraina oleh Rusia telah menyebabkan harga gandum melonjak, mengancam kelaparan di beberapa negara.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Akui Tinggalkan Pulau Ular Karena Tugas Selesai, Ukraina: Kami Usir Pakai Rudal
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/pulau-ular-di-timur-ukraina-pihak-rusia-mengakui-telah-menarik-pasukannya-dari-pulau-ular.jpg)