Beritakan Fakta Perang di Ukraina, Jurnalis Rusia Dijebloskan ke RSJ & Disebut Gila, Anak Jadi Saksi
Seorang jurnalis Rusia yang dituduh memposting fakta tentang perang di Ukraina telah dikurung di rumah sakit jiwa klinis Siberia.
Dia dipindahkan ribuan mil ke Siberia, dan sekarang telah dikurung di rumah sakit jiwa era Soviet selama sekitar satu bulan di mana dia akan menjalani 'evaluasi'.
"Surat dan pertemuan dengan kerabat dilarang," kata Yana Drobnokhod, rekan Ponomarenko.
"Dia hanya diizinkan menemui pengacaranya."
Sementara itu, pengacara Ponomarenko, Sergei Podolsky, mengatakan bahwa pemerintah mencari kesalahan sang klien dengan menginterogasi dua anaknya.
"Para penyelidik menginterogasi putri-putri Maria di bawah umur, dan kesaksian salah satu dari mereka menjadi bukti yang memberatkan ibunya," kata Podolsky.
Adapun postingan Ponomarenko tentang teater Mariupol ada di saluran Telegram yang bernama 'Tidak Ada Sensor'.
Rusia Dituding Sengaja Bungkam Kebebasan Pers
Sejumlah jurnalis yang meliput perang Rusia dan Ukraina dikabarkan tewas atau menghilang.
Baru-baru ini, jurnalis dan fotografer kenamaan Maks Levin (41), tak diketahui keberadaannya dan diduga menjadi tawanan perang atau sudah terbunuh.
Sementara, organisasi jurnalis internasional menuding Rusia telah melakukan kejahatan perang lantaran menyasar para jurnalis yang bertugas.
Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Selasa (22/3/2022), kekhawatiran berkembang atas bahaya yang dihadapi oleh jurnalis yang meliput invasi Rusia ke Ukraina.
Apalagi setelah terdengar kabar hilangnya Levin sejak Minggu (13/3/2022).
Terakhir, Levin melaporkan bahwa ia sedang berada di distrik Vishgorod, bagian utara Kiev.
Levin saat itu telah mengabadikan potret warga sipil yang bertempur maupun yang mengungsi.
Menurut rekan sesama fotografer, Markiian Lyseiko, telepon Levin tidak berfungsi sejak dia mengirim pesan terakhirnya pagi itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/potret-jurnalis-rusia-maria-ponomarenko-yang-ditahan-pemerintah.jpg)