Apakah Hewan Kurban Jadi Kendaraan di Akhirat, Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Simak penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat tentang, apakah hewan kurban jadi kendaraan di akhirat

Editor: Abdul Rosid
Tangkap Layar/YouTube
Ustaz Adi Hidayat saat menjelaskan tentang apakah hewan kurban jadi kendaraan di akhirat 

TRIBUNBANTEN.COM - Simak penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat tentang, apakah hewan kurban jadi kendaraan di akhirat.

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, semua umat Islam yang tidak melaksanakan haji merayakan hari raya Idul Adha.

Pada hari itu, umat Islam sangat disunnahkan untuk berkurban.

Baca juga: VIRAL! Bocah Ini Menangis dan Memeluk Sapi Kesayangannya yang Jadi Hewan Kurban

Dimana mereka menyembelih hewan qurban untuk kemudian dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam di suatu daerah.

Dibalik semua itu, banyak yang bilang bahwa hewan yang dikurbankan akan menjadi kendaraan di akhirat kelak.

Dalam kanal YouTubenya, Ustaz Adi Hidayat mengatakan, umat muslim yang telah mampu, disunahkan untuk berkurban saat Idul Adha.

Baca juga: Tiara Marleen Buat Giveaway dan Tebak Lagu, Warganet: Judulnya Tersangka Mengemis Damai

Ustaz Adi Hidayat mengimbau untuk menganggarkan pembelian hewan kurban yang paling bagus.

Ia mengatakan dalam kanal YouTube-nya, jika harta kita cukup berlebih, maka carilah hewan kurban yang paling bagus, agar banyak manfaatnya.

"Jika harta kita cukup berlebih, maka dengan harta itu cari yang paling terbaik, cari yang paling bagus, gemuk, dan paling banyak manfaatnya. Maka dari keihklasan kita untuk berkurban itu, hal itu yang bisa menjadikan pahala menjadi berlipat," ucap UAH.

Baca juga: Truk Besar di Jalan Raya Malaysia Tabrak 11 Kendaraan, Penyebabnya karena Rem Blong

Berlipatnya pahala yang diterima, akan memunculkan keridhoan dari Alloh SWT dan menutupi kesalahan umat-Nya.

Mungkin, banyaknya pahala tersebut yang dimaksud dengan kendaraan di akhirat bagi yang melaksanaan kurban.

Jadi, konteksnya adalah amalannya, bukan hewannya.

Hal tersebut ada dalam Surat Al-Hajj Ayat 37

Baca juga: Dicap Sombong, Begini Reaksi Sule saat Pertama Kali Tahu Digugat Cerai, Nathalie Holscher: Capek

Lay yanālallāha luḥụmuhā wa lā dimā`uhā wa lākiy yanāluhut-taqwā mingkum, każālika sakhkharahā lakum litukabbirullāha 'alā mā hadākum, wa basysyiril-muḥsinīn

Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Meskipun dalam hadis menyatakan bahwa hewan kurban akan jadi kendaraan di akhirat adalah dhoif atau lemah, namun ada makna yang menunjukkan bahwa perbaguslah hewan kurban supaya mendapat banyak pahala.

Bukan Punya Irfan Hakim, Sapi Kurban Terberat di Indonesia Diklaim Milik Jokowi, Beratnya 1,4 Ton

"Dan dengan pahala itu adalah kendaraan terbaik menuju surga dengan rahmat Allah SWT," pungkas Ustadz Adi Hidayat.

Waktu yang Paling Utama Menyembelih Hewan Kurban

Dilansir laman bali.kemenag.go.id, Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu mengatakan:

“Para ulama sepakat waktu utama menyembelih hewan kurban adalah hari pertama sebelum matahari tergelincir (sebelum Zuhur), karena hal itu sunah.”

Dengan demikian, waktu yang paling utama menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha, yakni setelah salat Idul Adha hingga sebelum masuk waktu Zuhur.

Sementara itu, penyembelihan hewan kurban harus dilaksanakan pada waktu yang disyaratkan, yakni pada Hari Raya Idul Adha dan hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Ketentuan tersebut sesuai panduan penyelenggaraan Salat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Kurban Tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi yang diterbitkan Kementerian Agama.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved